Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, dalam rangkaian Hari Pangan Sedunia 2024 menggiatkan gerakan pangan murah dan Aksi aksi aparatur sipil negara peduli petani.
Penjabat Sementara Bupati Pekalongan Widi Hartanto di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa aksi ini bertujuan membantu hasil produksi para petani yang cenderung mengalami penurunan harga.
"Saat ini harga hasil pertanian di tingkat petani turun hampir 90 persen. Contohnya, harga wortel yang biasanya mencapai Rp3.500 per kilogram sekarang hanya Rp400 per kilogram dan kubis juga turun drastis dari Rp 2 ribu per kilogram menjadi Rp100 per kilogram," katanya.
Menurut dia, dengan merosotnya harga komoditas para petani ini pihaknya berkomitmen untuk membantu mereka agar harga hasil panen mereka bisa naik.
Melalui aksi aparatur sipil negara dan gerakan pangan murah ini, kata dia, bisa membantu untuk meringankan beban petani dengan membeli langsung hasil pertanian mereka.
"Ini adalah tugas kami sebagai pemerintah daerah untuk membantu petani. Kami menggerakkan ASN untuk membeli produk-produk dari petani dan diharapkan aksi ini terus berlanjut," katanya.
Sebagai bentuk komitmen untuk membantu petani, kata Widi Hartanto, pemkab juga akan menggelar pelatihan untuk petani agar mereka bisa menjual produk dengan harga yang lebih tinggi.
"Kami akan mengadakan pelatihan kepada petani agar produk mereka bisa bernilai lebih tinggi, misalnya melalui pengawetan atau pengolahan produk yang dapat meningkatkan nilai jual komoditas," katanya.
Pada kegiatan itu, secara simbolis diserahkan bantuan 4.050 kilogram kedelai dari cadangan pangan Pemprov Jateng kepada 81 perajin tahu dan tempe di daerah itu.
Selain itu, Pemkab Pekalongan bekerja sama dengan berbagai pihak menyediakan 300 paket sembako yang masing-masing paket berisi 5 kilogram beras SPHP, 1 liter minyak goreng, dan 1 kilogram gula seharga Rp80 ribu per paket.
Kemudian, menyediakan 300 kilogram telur ayam negeri dengan harga Rp23 ribu per kilogram, 600 paket sayuran segar seperti kubis, sawi putih, tomat, wortel, daun bawang, dan labu siam, yang dijual Rp10 ribu per paket.
Baca juga: Pemkot Surakarta pastikan tak ada ASN langgar aturan selama kampanye
Penjabat Sementara Bupati Pekalongan Widi Hartanto di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa aksi ini bertujuan membantu hasil produksi para petani yang cenderung mengalami penurunan harga.
"Saat ini harga hasil pertanian di tingkat petani turun hampir 90 persen. Contohnya, harga wortel yang biasanya mencapai Rp3.500 per kilogram sekarang hanya Rp400 per kilogram dan kubis juga turun drastis dari Rp 2 ribu per kilogram menjadi Rp100 per kilogram," katanya.
Menurut dia, dengan merosotnya harga komoditas para petani ini pihaknya berkomitmen untuk membantu mereka agar harga hasil panen mereka bisa naik.
Melalui aksi aparatur sipil negara dan gerakan pangan murah ini, kata dia, bisa membantu untuk meringankan beban petani dengan membeli langsung hasil pertanian mereka.
"Ini adalah tugas kami sebagai pemerintah daerah untuk membantu petani. Kami menggerakkan ASN untuk membeli produk-produk dari petani dan diharapkan aksi ini terus berlanjut," katanya.
Sebagai bentuk komitmen untuk membantu petani, kata Widi Hartanto, pemkab juga akan menggelar pelatihan untuk petani agar mereka bisa menjual produk dengan harga yang lebih tinggi.
"Kami akan mengadakan pelatihan kepada petani agar produk mereka bisa bernilai lebih tinggi, misalnya melalui pengawetan atau pengolahan produk yang dapat meningkatkan nilai jual komoditas," katanya.
Pada kegiatan itu, secara simbolis diserahkan bantuan 4.050 kilogram kedelai dari cadangan pangan Pemprov Jateng kepada 81 perajin tahu dan tempe di daerah itu.
Selain itu, Pemkab Pekalongan bekerja sama dengan berbagai pihak menyediakan 300 paket sembako yang masing-masing paket berisi 5 kilogram beras SPHP, 1 liter minyak goreng, dan 1 kilogram gula seharga Rp80 ribu per paket.
Kemudian, menyediakan 300 kilogram telur ayam negeri dengan harga Rp23 ribu per kilogram, 600 paket sayuran segar seperti kubis, sawi putih, tomat, wortel, daun bawang, dan labu siam, yang dijual Rp10 ribu per paket.
Baca juga: Pemkot Surakarta pastikan tak ada ASN langgar aturan selama kampanye