Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap menjadikan kawasan Alun-Alun Batang menjadi pusat perekonomian rakyat dan ruang terbuka hijau.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Selasa, mengatakan bahwa Renovasi Alun-Alun dengan anggaran Rp1,84 miliar tersebut kini sudah mencapai tahap akhir pengerjaan.
"Oleh karena itu, kami berharap transformasi ruang publik ini menjadi area hijau yang asri sekaligus pusat kegiatan ekonomi masyarakat," katanya.
Pada kesempatan itu, ia mengecek dan mengamati
setiap detail pekerjaan dengan seksama agar kegiatan renovasi pembangunan Alun-Alun Batang selesai sesuai target.
"Saya ingin tahu progres pembangunan renovasi Alun-Alun Batang sejauh mana karena waktunya sudah mendekati akhir tahun 2024, SPK-nya sampai kapan? Progresnya sampai di mana," katanya.
Menurut dia, proyek renovasi Alun-Alun Batang senilai Rp1,84 miliar ini, ternyata berjalan lebih cepat dari jadwal.
"Alhamdulillah, progresnya justru deviasi yang surplus, deviasi yang positif. Artinya melebihi persentase dari target yaitu saat ini sudah 90 persen," katanya.
Ia menilai pengerjaan renovasi Alun-Alun tampak rapi sehingga diharapkan kualitasnya juga bagus, apalagi proyek tersebut dikerjakan oleh warga asli daerah setempat.
"Kami berharap orang Batang ini justru memberikan yang terbaik untuk daerahnya. Renovasi Alun-Alun Batang bukan sekadar perbaikan fisik namun memiliki visi menjadikan area itu sebagai pusat ekonomi kerakyatan yang tertata rapi," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengimbau para pedagang kaki lima untuk menjaga fasilitas yang telah disediakan dan menjaga kebersihan lingkungan Alun-Alun.
"Saya sudah ketemu langsung dengan pedagangnya. Selain itu, kami juga berencana menertibkan penggunaan spanduk dan papan nama di sekitar Alun-Alun agar seragam dan tertib," katanya.
Baca juga: Pemkab Batang siapkan jaring pengaman penetapan KEK di KITB
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Selasa, mengatakan bahwa Renovasi Alun-Alun dengan anggaran Rp1,84 miliar tersebut kini sudah mencapai tahap akhir pengerjaan.
"Oleh karena itu, kami berharap transformasi ruang publik ini menjadi area hijau yang asri sekaligus pusat kegiatan ekonomi masyarakat," katanya.
Pada kesempatan itu, ia mengecek dan mengamati
setiap detail pekerjaan dengan seksama agar kegiatan renovasi pembangunan Alun-Alun Batang selesai sesuai target.
"Saya ingin tahu progres pembangunan renovasi Alun-Alun Batang sejauh mana karena waktunya sudah mendekati akhir tahun 2024, SPK-nya sampai kapan? Progresnya sampai di mana," katanya.
Menurut dia, proyek renovasi Alun-Alun Batang senilai Rp1,84 miliar ini, ternyata berjalan lebih cepat dari jadwal.
"Alhamdulillah, progresnya justru deviasi yang surplus, deviasi yang positif. Artinya melebihi persentase dari target yaitu saat ini sudah 90 persen," katanya.
Ia menilai pengerjaan renovasi Alun-Alun tampak rapi sehingga diharapkan kualitasnya juga bagus, apalagi proyek tersebut dikerjakan oleh warga asli daerah setempat.
"Kami berharap orang Batang ini justru memberikan yang terbaik untuk daerahnya. Renovasi Alun-Alun Batang bukan sekadar perbaikan fisik namun memiliki visi menjadikan area itu sebagai pusat ekonomi kerakyatan yang tertata rapi," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengimbau para pedagang kaki lima untuk menjaga fasilitas yang telah disediakan dan menjaga kebersihan lingkungan Alun-Alun.
"Saya sudah ketemu langsung dengan pedagangnya. Selain itu, kami juga berencana menertibkan penggunaan spanduk dan papan nama di sekitar Alun-Alun agar seragam dan tertib," katanya.
Baca juga: Pemkab Batang siapkan jaring pengaman penetapan KEK di KITB