Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, memfokuskan penataan kawasan permukiman padat dengan memperbaiki sistem drainase sebagai upaya mencegah banjir dan genangan air saat musim hujan.
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Jumat, mengatakan pihaknya komitmen dalam menata kawasan tersebut agar lebih aman, sehat, nyaman, dan tertib.
"Penataan ini tidak hanya untuk mempercantik wilayah saja, tetapi juga untuk memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat dari risiko banjir yang selalu terjadi setiap tahun saat musim hujan," katanya.
Menurut dia, salah satu titik fokus dalam penataan kawasan tersebut yaitu di sepanjang Jalan Yos Sudarso dan RE Martadinata.
Trotoar di sepanjang jalan tersebut, kata dia, ditata agar lebih rapi dan indah, serta tidak digunakan untuk berdagang para pedagang kaki lima.
"Selain Jalan Yos Sudarso, kami juga akan melakukan penataan Jalan RE Martadinata dalam waktu dekat ini," katanya.
Ia mengatakan revitalisasi drainase akan menjadi kunci dalam mengendalikan banjir di wilayah Kota Batang atau kawasan permukiman padat.
Penanganan drainase tersebut, kata dia, juga mencakup wilayah Proyonganggan Selatan hingga Klidang Lor, Sungai Gabus, Sungai Sambong, dan Sungai Kali Mati (Jl. Dr. Sutomo).
"Selain itu pemerintah juga melakukan studi kelayakan untuk drainase Gendingan dan embung Kalipucang Wetan," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengatakan inventarisasi drainase, khususnya untuk Kecamatan Batang, telah dilakukan sebagai upaya penanganan banjir tahunan.
Pada 2023, kata dia, pemerintah telah menyusun rencana induk sistem drainase dan pada 2024 ini ada beberapa tindakan konkret yang telah diambil.
"Kami telah menangani jaringan drainase Gendingan dari hulu hingga hilir, termasuk normalisasi saluran dan pembangunan pasangan batu pada bagian kanan dan kiri saluran," katanya.
Baca juga: KPU Batang pastikan tempat penyimpanan logistik aman dari banjir
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Jumat, mengatakan pihaknya komitmen dalam menata kawasan tersebut agar lebih aman, sehat, nyaman, dan tertib.
"Penataan ini tidak hanya untuk mempercantik wilayah saja, tetapi juga untuk memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat dari risiko banjir yang selalu terjadi setiap tahun saat musim hujan," katanya.
Menurut dia, salah satu titik fokus dalam penataan kawasan tersebut yaitu di sepanjang Jalan Yos Sudarso dan RE Martadinata.
Trotoar di sepanjang jalan tersebut, kata dia, ditata agar lebih rapi dan indah, serta tidak digunakan untuk berdagang para pedagang kaki lima.
"Selain Jalan Yos Sudarso, kami juga akan melakukan penataan Jalan RE Martadinata dalam waktu dekat ini," katanya.
Ia mengatakan revitalisasi drainase akan menjadi kunci dalam mengendalikan banjir di wilayah Kota Batang atau kawasan permukiman padat.
Penanganan drainase tersebut, kata dia, juga mencakup wilayah Proyonganggan Selatan hingga Klidang Lor, Sungai Gabus, Sungai Sambong, dan Sungai Kali Mati (Jl. Dr. Sutomo).
"Selain itu pemerintah juga melakukan studi kelayakan untuk drainase Gendingan dan embung Kalipucang Wetan," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengatakan inventarisasi drainase, khususnya untuk Kecamatan Batang, telah dilakukan sebagai upaya penanganan banjir tahunan.
Pada 2023, kata dia, pemerintah telah menyusun rencana induk sistem drainase dan pada 2024 ini ada beberapa tindakan konkret yang telah diambil.
"Kami telah menangani jaringan drainase Gendingan dari hulu hingga hilir, termasuk normalisasi saluran dan pembangunan pasangan batu pada bagian kanan dan kiri saluran," katanya.
Baca juga: KPU Batang pastikan tempat penyimpanan logistik aman dari banjir