Semarang (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah menyalurkan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) kepada 160 warga dengan nilai total Rp2,98 miliar, yang merupakan bagian dari program pengentasan kemiskinan ekstrem tahap III tahun 2024.
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Sekretaris Daerah Jateng Sumarno didampingi Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji kepada Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Jateng Arief Djatmiko di Kantor Setda Jateng di Semarang, Kamis.
"Bantuan rehabilitasi RTLH dari Baznas ini merupakan salah satu sarana kita untuk bersama-sama menuntaskan kemiskinan ekstrem di Jateng," katanya di sela penyerahan bantuan RTLH.
Menurut dia, tujuan dari perbaikan RTLH supaya hunian warga penerima bantuan menjadi sehat dan tertata rapi, sehingga penghuninya nyaman.
Ia mengingatkan bahwa indikator kemiskinan bukan hanya pada kondisi rumah, namun juga menyangkut pendapatan ekonomi keluarga, kesehatan, dan sebagainya.
Dengan dijadikannya rumah menjadi layak huni, kata dia, penghuninya bisa semakin fokus untuk bekerja mencari nafkah.
Sumarno berharap perbaikan RTLH tersebut juga berdampak terhadap pengurangan stunting, sebab rumah yang sudah layak huni tersedia sanitasi yang sesuai standar kesehatan, lantai tidak lagi tanah, dan terdapat jendela atau sirkulasi udara, sehingga rumah menjadi sehat.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji mengatakan pihaknya berkomitmen menyelesaikan program perbaikan RTLH sebanyak 750 unit pada 2024.
Jumlah itu termasuk 160 unit yang akan didistribusikan kepada warga miskin yang tersebar di berbagai daerah.
"Kami bekerja sama dengan Baznas kabupaten/kota dan Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat Jateng, sehingga data kemiskinan kami semakin menurun," katanya.
Dengan kondisi rumah yang layak huni, ia berharap suasana rumah menjadi lebih nyaman, tenang, dan sehat, serta penghuninya semakin semangat bekerja, yang membuat perekonomian atau kesejahteraan keluarga meningkat.
Selain program renovasi RTLH, Baznas Jateng juga terus menggencarkan beberapa program prioritas, yaitu pelatihan pemberdayaan dan bantuan permodalan usaha bagi warga miskin.
Baca juga: 3.500 mustahik produktif dapat bantuan modal usaha dari Baznas Jateng
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Sekretaris Daerah Jateng Sumarno didampingi Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji kepada Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Jateng Arief Djatmiko di Kantor Setda Jateng di Semarang, Kamis.
"Bantuan rehabilitasi RTLH dari Baznas ini merupakan salah satu sarana kita untuk bersama-sama menuntaskan kemiskinan ekstrem di Jateng," katanya di sela penyerahan bantuan RTLH.
Menurut dia, tujuan dari perbaikan RTLH supaya hunian warga penerima bantuan menjadi sehat dan tertata rapi, sehingga penghuninya nyaman.
Ia mengingatkan bahwa indikator kemiskinan bukan hanya pada kondisi rumah, namun juga menyangkut pendapatan ekonomi keluarga, kesehatan, dan sebagainya.
Dengan dijadikannya rumah menjadi layak huni, kata dia, penghuninya bisa semakin fokus untuk bekerja mencari nafkah.
Sumarno berharap perbaikan RTLH tersebut juga berdampak terhadap pengurangan stunting, sebab rumah yang sudah layak huni tersedia sanitasi yang sesuai standar kesehatan, lantai tidak lagi tanah, dan terdapat jendela atau sirkulasi udara, sehingga rumah menjadi sehat.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji mengatakan pihaknya berkomitmen menyelesaikan program perbaikan RTLH sebanyak 750 unit pada 2024.
Jumlah itu termasuk 160 unit yang akan didistribusikan kepada warga miskin yang tersebar di berbagai daerah.
"Kami bekerja sama dengan Baznas kabupaten/kota dan Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat Jateng, sehingga data kemiskinan kami semakin menurun," katanya.
Dengan kondisi rumah yang layak huni, ia berharap suasana rumah menjadi lebih nyaman, tenang, dan sehat, serta penghuninya semakin semangat bekerja, yang membuat perekonomian atau kesejahteraan keluarga meningkat.
Selain program renovasi RTLH, Baznas Jateng juga terus menggencarkan beberapa program prioritas, yaitu pelatihan pemberdayaan dan bantuan permodalan usaha bagi warga miskin.
Baca juga: 3.500 mustahik produktif dapat bantuan modal usaha dari Baznas Jateng