Semarang (ANTARA) - PT PLN (Persero) menyerahkan Sertifikat Energi Baru dan Terbarukan/ Renewable Energy Certificate (REC) kepada dua atenant industri besar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal.
Kedua tenant pelaku industri tersebut adalah PT. Indonesia BTR New Energy Material yang memproduksi Grafit Anoda, salah satu bahan baku untuk komponen baterai listrik dan PT. Solunova Alami Indonesia yang memproduksi bahan baku natural perasa tembakau dan industri biopestisida.
Adapun seremoni penandatanganan Perjanjian Jual Beli (PJB) REC tersebut dilaksanakan di Kantor PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta pada Jumat (4/10). Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti, General Manager PLN UID Jateng & DIY Mochamad Soffin Hadi, PLT Direktur Utama PT. Energy Management Indonesia (PLN EMI) Surya Fitriadi, Direktur Utama PT. United Power Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama PT. Indonesia BTR New Energy Material Mr. Wu Lei, Head of Quality PT. Solunova Alami Indonesia Wisnu Samuel, serta perwakilan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah.
REC merupakan salah satu inovasi produk hijau yang dimiliki PLN, di mana REC juga ada untuk validasi suatu perusahaan atau instansi, bahwa tenaga listrik yang digunakan berasal dari energi listrik hijau dan terverifikasi.
Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti menyampaikan sejak REC diluncurkan sampai dengan Agustus 2024, total penjualan REC mencapai 9,23 TWh untuk 1.684 pelanggan setara dengan growth 75 persen (Year on Year).
"REC sangat diminati, bahkan penjualan pada tahun 2021-2023 sebesar 5,61 TWh setara 197,2 Miliar. Produk yang sudah PLN create selain REC untuk pembangkit EBT yang sudah ada, PLN juga memiliki skema lain yaitu dedicated source, dimana Pelanggan dapat memilih penggunaan energi yang digunakan berasal dari pembangunan pembangkit EBT yang masih dalam proses konstruksi," kata Edi.
Edi mengungkapkan saat ini beberapa mekanisme pembelian REC tersebut sudah sangat dimungkinkan, ke depan akan dilayani dan dikelola oleh anak perusahaan PLN yaitu PT. Energy Management Indonesia (PLN EMI). Dalam kesempatan tersebut, General Manager PLN UID Jateng dan DIY, Mochamad Soffin Hadi mengatakan acara hari ini merupakan langkah kolaborasi yang sangat baik antara PLN UID Jawa Tengah dan DIY, PLN EMI, dan PT United Power.
"Acara hari ini merupakan Langkah yang sangat tepat dalam upaya transisi menuju penggunaan green energy dan penurunan emisi CO2 melalui REC PLN khususnya di Kawasan Industri Kendal. Seperti kita ketahui bersama bahwa penurunan emisi CO2 ini menjadi isu penting bagi para pelaku industri global untuk berlomba-lomba dalam penggunaan renewable energy, untuk itu PT PLN (Persero) melalui PLN EMI hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut," jelasnya.
Direktur Utama PT. Indonesia BTR New Energy Material Mr. Wu Lei mengucapkan apresiasinya atas dukungan PLN Group melalui PLN EMI.
"Ini bukan hanya mengenai penyediaan listrik, namun juga komitmen kita pada lingkungan. Terima kasih kepada PLN Group atas dukungan jangka panjang kepada perusahaan kami, perusahaan kami akan memproduksi bahan anoda baterai lithium sebesar 160.000 ton setahun dengan konsumsi listrik sekitar 60 Mega Watt. Kapasitas produksi tersebut dapat digunakan untuk membuat 3 juta unit mobil listrik dan Indonesia menjadi kapasitas produksi terbesar kedua setelah Tiongkok," kata Wu Lei.
Wu Lei menambahkan betapa pentingnya REC ini karena konsumen internasionalnya semakin meminta penggunaan energi hijau dalam proses produksi. Dengan penandatanganan jual beli REC hari ini ia dan perusahaannya dapat menunjukkan komitmen untuk memenuhi permintaan tersebut dan kontribusi pada upaya global dalam mengurangi jejak karbon.
Momentum penandatanganan perjanjian jual beli REC tersebut mencerminkan kolaborasi strategis antara PLN dengan berbagai mitra yang memiliki visi dan misi yang sama dalam mendukung penggunaan energi terbarukan. Kerja sama ini akan menjadi fondasi yang kuat dalam pengembangan proyek-proyek energi bersih di masa depan. PLN juga bertekad untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik dalam menyediakan energi yang tidak hanya andal, tetapi juga berkelanjutan.
Kedua tenant pelaku industri tersebut adalah PT. Indonesia BTR New Energy Material yang memproduksi Grafit Anoda, salah satu bahan baku untuk komponen baterai listrik dan PT. Solunova Alami Indonesia yang memproduksi bahan baku natural perasa tembakau dan industri biopestisida.
Adapun seremoni penandatanganan Perjanjian Jual Beli (PJB) REC tersebut dilaksanakan di Kantor PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta pada Jumat (4/10). Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti, General Manager PLN UID Jateng & DIY Mochamad Soffin Hadi, PLT Direktur Utama PT. Energy Management Indonesia (PLN EMI) Surya Fitriadi, Direktur Utama PT. United Power Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama PT. Indonesia BTR New Energy Material Mr. Wu Lei, Head of Quality PT. Solunova Alami Indonesia Wisnu Samuel, serta perwakilan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah.
REC merupakan salah satu inovasi produk hijau yang dimiliki PLN, di mana REC juga ada untuk validasi suatu perusahaan atau instansi, bahwa tenaga listrik yang digunakan berasal dari energi listrik hijau dan terverifikasi.
Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti menyampaikan sejak REC diluncurkan sampai dengan Agustus 2024, total penjualan REC mencapai 9,23 TWh untuk 1.684 pelanggan setara dengan growth 75 persen (Year on Year).
"REC sangat diminati, bahkan penjualan pada tahun 2021-2023 sebesar 5,61 TWh setara 197,2 Miliar. Produk yang sudah PLN create selain REC untuk pembangkit EBT yang sudah ada, PLN juga memiliki skema lain yaitu dedicated source, dimana Pelanggan dapat memilih penggunaan energi yang digunakan berasal dari pembangunan pembangkit EBT yang masih dalam proses konstruksi," kata Edi.
Edi mengungkapkan saat ini beberapa mekanisme pembelian REC tersebut sudah sangat dimungkinkan, ke depan akan dilayani dan dikelola oleh anak perusahaan PLN yaitu PT. Energy Management Indonesia (PLN EMI). Dalam kesempatan tersebut, General Manager PLN UID Jateng dan DIY, Mochamad Soffin Hadi mengatakan acara hari ini merupakan langkah kolaborasi yang sangat baik antara PLN UID Jawa Tengah dan DIY, PLN EMI, dan PT United Power.
"Acara hari ini merupakan Langkah yang sangat tepat dalam upaya transisi menuju penggunaan green energy dan penurunan emisi CO2 melalui REC PLN khususnya di Kawasan Industri Kendal. Seperti kita ketahui bersama bahwa penurunan emisi CO2 ini menjadi isu penting bagi para pelaku industri global untuk berlomba-lomba dalam penggunaan renewable energy, untuk itu PT PLN (Persero) melalui PLN EMI hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut," jelasnya.
Direktur Utama PT. Indonesia BTR New Energy Material Mr. Wu Lei mengucapkan apresiasinya atas dukungan PLN Group melalui PLN EMI.
"Ini bukan hanya mengenai penyediaan listrik, namun juga komitmen kita pada lingkungan. Terima kasih kepada PLN Group atas dukungan jangka panjang kepada perusahaan kami, perusahaan kami akan memproduksi bahan anoda baterai lithium sebesar 160.000 ton setahun dengan konsumsi listrik sekitar 60 Mega Watt. Kapasitas produksi tersebut dapat digunakan untuk membuat 3 juta unit mobil listrik dan Indonesia menjadi kapasitas produksi terbesar kedua setelah Tiongkok," kata Wu Lei.
Wu Lei menambahkan betapa pentingnya REC ini karena konsumen internasionalnya semakin meminta penggunaan energi hijau dalam proses produksi. Dengan penandatanganan jual beli REC hari ini ia dan perusahaannya dapat menunjukkan komitmen untuk memenuhi permintaan tersebut dan kontribusi pada upaya global dalam mengurangi jejak karbon.
Momentum penandatanganan perjanjian jual beli REC tersebut mencerminkan kolaborasi strategis antara PLN dengan berbagai mitra yang memiliki visi dan misi yang sama dalam mendukung penggunaan energi terbarukan. Kerja sama ini akan menjadi fondasi yang kuat dalam pengembangan proyek-proyek energi bersih di masa depan. PLN juga bertekad untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik dalam menyediakan energi yang tidak hanya andal, tetapi juga berkelanjutan.