Temanggung (ANTARA) - Aneka Usaha yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, tahun ini tetap beroperasi walaupun tidak menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD) karena masih merugi.
Kepala Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD) Kabupaten Temanggung Tri Winarno di Temanggung, Kamis, menyampaikan BUMD bidang percetakan tersebut perlu sentuhan manajemen inovatif dalam pengembangan usaha.
Ia menyampaikan, terakhir BUMD tersebut memasok PAD tahun 2021 sebesar Rp73.500.905.
"Sekarang perusahaan tersebut jalan walaupun belum bisa memberikan kontribusi pada daerah," katanya.
Ia menuturkan pada rapat evaluasi terakhir terungkap pendapatan perusahaan sudah bisa digunakan untuk membiayai operasionalnya walaupun tidak sebesar yang diharapkan.
"Memang kajiannya sudah dilakukan, jadi akan tutup atau akan lanjut tetapi masing-masing punya pertimbangan, dan punya resiko serta beberapa hal yang harus ditindaklanjuti atas kebijakan yang akan dipilih," katanya.
Ia menuturkan tahun ini Aneka Usaha tidak memberikan masukan PAD karena dari hitungan terakhir neracanya rugi. BUMD yang rugi tidak punya kewajiban untuk menyetor PAD, tetapi untuk operasional masih jalan.
"Jadi pendapatan yang diterima oleh masing-masing karyawan itu adalah memanfaatkan prosentase dari pendapatannya, itu salah satu langkah untuk tetap jalan," katanya.
Kepala Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD) Kabupaten Temanggung Tri Winarno di Temanggung, Kamis, menyampaikan BUMD bidang percetakan tersebut perlu sentuhan manajemen inovatif dalam pengembangan usaha.
Ia menyampaikan, terakhir BUMD tersebut memasok PAD tahun 2021 sebesar Rp73.500.905.
"Sekarang perusahaan tersebut jalan walaupun belum bisa memberikan kontribusi pada daerah," katanya.
Ia menuturkan pada rapat evaluasi terakhir terungkap pendapatan perusahaan sudah bisa digunakan untuk membiayai operasionalnya walaupun tidak sebesar yang diharapkan.
"Memang kajiannya sudah dilakukan, jadi akan tutup atau akan lanjut tetapi masing-masing punya pertimbangan, dan punya resiko serta beberapa hal yang harus ditindaklanjuti atas kebijakan yang akan dipilih," katanya.
Ia menuturkan tahun ini Aneka Usaha tidak memberikan masukan PAD karena dari hitungan terakhir neracanya rugi. BUMD yang rugi tidak punya kewajiban untuk menyetor PAD, tetapi untuk operasional masih jalan.
"Jadi pendapatan yang diterima oleh masing-masing karyawan itu adalah memanfaatkan prosentase dari pendapatannya, itu salah satu langkah untuk tetap jalan," katanya.