Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memotivasi keluarga penerima manfaat (PKM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang mendapatkan bantuan sosial bisa mengubah pola pikir agar bisa menjadi pengusaha.
Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Yos Rosidi di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya mendorong KPM PKH harus bisa mengubah pola pikir agar berani menjadi pengusaha.
"Oleh karena itu, kami memfasilitasi pelatihan keterampilan dari UMKM binaan Rumah BUMN dan Dinas Sosial sebagai bekal KPM-PKH dapat lebih mandiri dan sejahtera," katanya.
Menurut dia, melalui kegiatan pelatihan yang dilaksanakan mulai 24-26 September 2024 ini maka mereka bisa termotivasi untuk mengubah pola pikir maju, mandiri dan sejahtera "from zero to hero".
"Harapannya, mereka tidak memerlukan bantuan lagi dan mengalihkan bantuan sosial kepada masyarakat miskin lainnya yang belum menerima bantuan sosial apapun.
Untuk bisa mandiri, maka kami mengupayakan mereka mencari tambahan penghasilan," katanya.
Menurut dia, jika secara pola pikir mereka sudah merasa tidak berdaya maka tidak akan tergerak untuk berusaha secara mandiri.
"'Mindset' ketidakberdayaan inilah yang harus dihilangkan. Penerima bansos perlu mengubah pola pikir agar jangan tetap sebagai masyarakat yang kurang mampu dan bergantung pada bansos, serta tidak akan bisa menjadi orang yang sejahtera," katanya.
Fasilitator Rumah Badan Usaha Milik Negara Novianti mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Dinsos-P2KB Kota Pekalongan mengadakan pelatihan keterampilan usaha kepada 30 orang perwakilan KPM-PKH.
"Selama 3 hari, mereka mendapatkan materi dan praktik terkait digital marketing untuk pengembangan usaha mereka melalui WhatsApps Business pada hari pertama, kemudian hari kedua berkolaborasi dengan owner Onty Cake untuk memberikan materi mindset entrepreneur, dan hari ketiga mendapatkan pembekalan foto produk usaha," katanya.
Baca juga: Tim PkM USM kunjungi KJRI Penang, pererat hubungan dan kolaborasi
Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Yos Rosidi di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya mendorong KPM PKH harus bisa mengubah pola pikir agar berani menjadi pengusaha.
"Oleh karena itu, kami memfasilitasi pelatihan keterampilan dari UMKM binaan Rumah BUMN dan Dinas Sosial sebagai bekal KPM-PKH dapat lebih mandiri dan sejahtera," katanya.
Menurut dia, melalui kegiatan pelatihan yang dilaksanakan mulai 24-26 September 2024 ini maka mereka bisa termotivasi untuk mengubah pola pikir maju, mandiri dan sejahtera "from zero to hero".
"Harapannya, mereka tidak memerlukan bantuan lagi dan mengalihkan bantuan sosial kepada masyarakat miskin lainnya yang belum menerima bantuan sosial apapun.
Untuk bisa mandiri, maka kami mengupayakan mereka mencari tambahan penghasilan," katanya.
Menurut dia, jika secara pola pikir mereka sudah merasa tidak berdaya maka tidak akan tergerak untuk berusaha secara mandiri.
"'Mindset' ketidakberdayaan inilah yang harus dihilangkan. Penerima bansos perlu mengubah pola pikir agar jangan tetap sebagai masyarakat yang kurang mampu dan bergantung pada bansos, serta tidak akan bisa menjadi orang yang sejahtera," katanya.
Fasilitator Rumah Badan Usaha Milik Negara Novianti mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Dinsos-P2KB Kota Pekalongan mengadakan pelatihan keterampilan usaha kepada 30 orang perwakilan KPM-PKH.
"Selama 3 hari, mereka mendapatkan materi dan praktik terkait digital marketing untuk pengembangan usaha mereka melalui WhatsApps Business pada hari pertama, kemudian hari kedua berkolaborasi dengan owner Onty Cake untuk memberikan materi mindset entrepreneur, dan hari ketiga mendapatkan pembekalan foto produk usaha," katanya.
Baca juga: Tim PkM USM kunjungi KJRI Penang, pererat hubungan dan kolaborasi