Temanggung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada tahun 2024 mendapat bantuan dana pembuatan dua sumur bor untuk mengatasi kekeringan.
"Bantuan tersebut dari CSR Bank Jateng, untuk pembuatan sumur bor di Desa Kembangsari Kecamatan Kandangan dan Klepu Kecamatan Pringsurat dengan total anggaran Rp450 juta," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto di Temanggung, Sabtu.
Ia menyampaikan pembuatan sumur bor tersebut untuk mengantisipasi kalau pada musim kemarau di daerah tersebut kesulitan air bersih.
"Dua daerah tersebut langganan penyaluran air bersih setiap musim kemarau, maka diusulkan mendapat bantuan pembuatan sumur bor tersebut," katanya.
Ia menuturkan, prosesnya memang cukup panjang untuk mendapat izin pembuatan sumur bor tersebut dari Badan Geologi Bandung.
Menurut dia, proses perizinan paling cepat dua bulan baru turun. Kalau dulu masih di provinsi izinnya, sekarang ditarik ke pusat di Badan Geologi Bandung.
Totok menyampaikan pada musim kemarau ini BPBD telah menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah desa.
Ia menyebutkan sejumlah desa yang membutuhkan bantuan air bersih, antara lain Desa Bansari, Gandurejo, Pagergunung, dan Wonosari di Kecamatan Bulu, kemudian Desa Ngadisepi di Kecamatan Gemawang, Ketitang di Kecamatan Jumo,
Kemudian SMP 3 Kandangan di Kecamatan Kadangan, Ngadimulyo di Kecamatan Kedu, Klepu dan Gentan di Kecamatan Kranggan, Katekan di Kecamatan Ngadirejo, SD Jentis, SD Tanggulanom, dan MI Darulwahab di Kecamatan Selopampang, Tlilir di Kecamatan Tlogomulyo, serta Puskesmas Tretep dan di Kecamatan Tretep.*
Baca juga: BPBD Temanggung salurkan 77 tangki air bersih
"Bantuan tersebut dari CSR Bank Jateng, untuk pembuatan sumur bor di Desa Kembangsari Kecamatan Kandangan dan Klepu Kecamatan Pringsurat dengan total anggaran Rp450 juta," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto di Temanggung, Sabtu.
Ia menyampaikan pembuatan sumur bor tersebut untuk mengantisipasi kalau pada musim kemarau di daerah tersebut kesulitan air bersih.
"Dua daerah tersebut langganan penyaluran air bersih setiap musim kemarau, maka diusulkan mendapat bantuan pembuatan sumur bor tersebut," katanya.
Ia menuturkan, prosesnya memang cukup panjang untuk mendapat izin pembuatan sumur bor tersebut dari Badan Geologi Bandung.
Menurut dia, proses perizinan paling cepat dua bulan baru turun. Kalau dulu masih di provinsi izinnya, sekarang ditarik ke pusat di Badan Geologi Bandung.
Totok menyampaikan pada musim kemarau ini BPBD telah menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah desa.
Ia menyebutkan sejumlah desa yang membutuhkan bantuan air bersih, antara lain Desa Bansari, Gandurejo, Pagergunung, dan Wonosari di Kecamatan Bulu, kemudian Desa Ngadisepi di Kecamatan Gemawang, Ketitang di Kecamatan Jumo,
Kemudian SMP 3 Kandangan di Kecamatan Kadangan, Ngadimulyo di Kecamatan Kedu, Klepu dan Gentan di Kecamatan Kranggan, Katekan di Kecamatan Ngadirejo, SD Jentis, SD Tanggulanom, dan MI Darulwahab di Kecamatan Selopampang, Tlilir di Kecamatan Tlogomulyo, serta Puskesmas Tretep dan di Kecamatan Tretep.*
Baca juga: BPBD Temanggung salurkan 77 tangki air bersih