Magelang (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar festival Collaboration For Sustainability di kawasan menoreh, Desa Ngadirejo, Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah untuk merehabilitasi daerah aliran sungai (DAS).
Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Dyah Murtiningsih di Magelang, Kamis, menyampaikan, pemerintah memiliki program prioritas dalam rangka mewujudkan penguatan ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas, membangun lingkungan hidup serta meningkatkan ketahanan iklim.
"Salah satu kebijakan pendukung program prioritas tersebut adalah Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang bertujuan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna meningkatkan daya dukung produktifitas dan peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan." katanya.
Ia menjelaskan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan juga merupakan kegiatan yang sangat penting dalam mendukung target Nationally Determined Contributions (NDCs) Indonesia.
Kegiatan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) di kawasan perbukitan Menoreh merupakan tindak lanjut dari KLHK berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo dalam rangka mendukung adanya Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Rehab DAS di perbukitan Menoreh ini diprioritaskan untuk mencari bentuk perencanaan yang kolaboratif, partisipatif terbaik dengan manajemen penanaman dan pemeliharaan yang terkontrol secara digital serta pola evaluasi yang lebih transparan dan akuntabel.
Ia berharap, hal ini dapat menjadi benchmarking pelaksanaan rehab DAS nasional terutama dalam memastikan keberlanjutan pengelolaan melalui penguatan kelembagaan KPH dan desa serta memfasilitasi bertemunya produsen dengan offtaker hasil rehab DAS guna meyakinkan masyarakat dalam pemasaran hasil rehab DAS.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto menyampaikan, festival CSF merupakan kegiatan untuk penguatan kolaborasi multi pihak antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mendukung reklamasi hutan dan rehabilitasi DAS secara berkelanjutan.
"Reklamasi hutan merupakan upaya untuk memperbaiki kawasan hutan yang rusak, serta mengembalikan fungsi ekologisnya agar dapat berfungsi optimal," katanya.
Ia menjelaskan, perbukitan Menoreh memiliki fungsi strategis sebagai sumber air alami dan sebagai penopang ekonomi masyarakat, khususnya melalui sektor pariwisata, dengan program rehabilitasi nantinya lingkungan perbukitan Menoreh menjadi lebih baik, serta tanaman alternatif yang ditanam warga dapat mencegah erosi serta pendangkalan tanah.
Pemerintah Kabupaten Magelang telah melakukan berbagai langkah nyata dalam upaya konservasi lingkungan, khususnya dalam menjaga kelestarian sumber daya alam dan mendukung keberlanjutan ekosistem.
Adapun langkah-langkah yang sudah pemkab ambil seperti halnya membentuk komunitas "Jogo Tuk", membuat bank pohon, penyelamatan pohon aren, penghijauan secara berkala, sosialisasi dan pelatihan, pembuatan sumur resapan dan biopori, dan penyusunan buku profil mata air.
Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Dyah Murtiningsih di Magelang, Kamis, menyampaikan, pemerintah memiliki program prioritas dalam rangka mewujudkan penguatan ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas, membangun lingkungan hidup serta meningkatkan ketahanan iklim.
"Salah satu kebijakan pendukung program prioritas tersebut adalah Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang bertujuan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna meningkatkan daya dukung produktifitas dan peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan." katanya.
Ia menjelaskan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan juga merupakan kegiatan yang sangat penting dalam mendukung target Nationally Determined Contributions (NDCs) Indonesia.
Kegiatan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) di kawasan perbukitan Menoreh merupakan tindak lanjut dari KLHK berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo dalam rangka mendukung adanya Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Rehab DAS di perbukitan Menoreh ini diprioritaskan untuk mencari bentuk perencanaan yang kolaboratif, partisipatif terbaik dengan manajemen penanaman dan pemeliharaan yang terkontrol secara digital serta pola evaluasi yang lebih transparan dan akuntabel.
Ia berharap, hal ini dapat menjadi benchmarking pelaksanaan rehab DAS nasional terutama dalam memastikan keberlanjutan pengelolaan melalui penguatan kelembagaan KPH dan desa serta memfasilitasi bertemunya produsen dengan offtaker hasil rehab DAS guna meyakinkan masyarakat dalam pemasaran hasil rehab DAS.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto menyampaikan, festival CSF merupakan kegiatan untuk penguatan kolaborasi multi pihak antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mendukung reklamasi hutan dan rehabilitasi DAS secara berkelanjutan.
"Reklamasi hutan merupakan upaya untuk memperbaiki kawasan hutan yang rusak, serta mengembalikan fungsi ekologisnya agar dapat berfungsi optimal," katanya.
Ia menjelaskan, perbukitan Menoreh memiliki fungsi strategis sebagai sumber air alami dan sebagai penopang ekonomi masyarakat, khususnya melalui sektor pariwisata, dengan program rehabilitasi nantinya lingkungan perbukitan Menoreh menjadi lebih baik, serta tanaman alternatif yang ditanam warga dapat mencegah erosi serta pendangkalan tanah.
Pemerintah Kabupaten Magelang telah melakukan berbagai langkah nyata dalam upaya konservasi lingkungan, khususnya dalam menjaga kelestarian sumber daya alam dan mendukung keberlanjutan ekosistem.
Adapun langkah-langkah yang sudah pemkab ambil seperti halnya membentuk komunitas "Jogo Tuk", membuat bank pohon, penyelamatan pohon aren, penghijauan secara berkala, sosialisasi dan pelatihan, pembuatan sumur resapan dan biopori, dan penyusunan buku profil mata air.