Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca Perdagangan Jawa Tengah pada Agustus 2024 mengalami surplus sebesar 45,4 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala BPS Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih di Semarang, Selasa, mengatakan nilai ekspor Provinsi Jateng pada Agustus 2024 tercatat sebesar 1.033,5 juta dolar AS, naik 10,18 persen dibanding bulan Juli 2024.
"Ekspor masih didominasi komoditas non-migas yang mencapai 966,7 juta dolar AS," katanya.
Adapun nilai impor pada Agustus 2024, lanjut dia, tercatat sebesar 988,1 juta dolar AS, turun 30,21 persen dibanding bulan sebelumnya.
Ia menuturkan nilai impor Jawa Tengah pada Agustus 2024 masih didominasi oleh komoditas non-migas yang mencapai 665,2 juta dolar AS.
Menurut dia, Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan utama ekspor Jawa Tengah dengan nilai mencapai 426,8 juta dolar AS.
Ia mengungkapkan komoditas pakaian rajut dan bukan rajut, alas kaki, serta kayu dan barang dari kayu masih mendominasi ekspor Jawa Tengah.
Sementara Tiongkok, lanjut dia, masih menjadi pemasok utama komoditas impor di Jawa Tengah dengan nilai sebesar 354,2 juta dolar AS.
Berbagai jenis mesin, perlengkapan mekanis dan elektrik, serta plastik dan bahan dari plastik, kata dia, memberi kontribusi terbesar jenis komoditas yang didatangkan dari luar negeri ke Jawa Tengah.
Kepala BPS Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih di Semarang, Selasa, mengatakan nilai ekspor Provinsi Jateng pada Agustus 2024 tercatat sebesar 1.033,5 juta dolar AS, naik 10,18 persen dibanding bulan Juli 2024.
"Ekspor masih didominasi komoditas non-migas yang mencapai 966,7 juta dolar AS," katanya.
Adapun nilai impor pada Agustus 2024, lanjut dia, tercatat sebesar 988,1 juta dolar AS, turun 30,21 persen dibanding bulan sebelumnya.
Ia menuturkan nilai impor Jawa Tengah pada Agustus 2024 masih didominasi oleh komoditas non-migas yang mencapai 665,2 juta dolar AS.
Menurut dia, Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan utama ekspor Jawa Tengah dengan nilai mencapai 426,8 juta dolar AS.
Ia mengungkapkan komoditas pakaian rajut dan bukan rajut, alas kaki, serta kayu dan barang dari kayu masih mendominasi ekspor Jawa Tengah.
Sementara Tiongkok, lanjut dia, masih menjadi pemasok utama komoditas impor di Jawa Tengah dengan nilai sebesar 354,2 juta dolar AS.
Berbagai jenis mesin, perlengkapan mekanis dan elektrik, serta plastik dan bahan dari plastik, kata dia, memberi kontribusi terbesar jenis komoditas yang didatangkan dari luar negeri ke Jawa Tengah.