Purbalingga (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, memetakan tempat pemungutan suara (TPS) di sejumlah desa yang rawan bencana hidrometeorologi, khususnya banjir dan tanah longsor.
"Pemetaan ini kami lakukan mengingat saat pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 sudah berada pada musim hujan," kata Ketua KPU Kabupaten Purbalingga Zamaahsari A Ramzah di Purbalingga, Minggu.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, daerah rawan bencana tanah longsor mayoritas berada di wilayah atas Purbalingga seperti Kecamatan Karangjambu, Pengadeggan, Karangmoncol, Rembang, dan Karanganyar.
Sementara untuk daerah rawan banjir di antaranya Kecamatan Kemangkon, Kaligondang, sebagian Karanganyar, dan sebagian Karangmoncol.
"Berdasarkan pengalaman saat pelaksanaan Pilkada Purbalingga 2020, ada dua TPS di Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan. Juga di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, rawan terjadi luapan sungai," katanya menjelaskan.
Bahkan, saat pelaksanaan Pemilu 2024, kata dia, ada akses jalan dari Karangjambu menuju Sirau yang terputus akibat bencana hidrometeorologi.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya telah memerintahkan panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) untuk memastikan bakal lokasi TPS merupakan daerah yang bebas dari bencana banjir maupun tanah longsor.
"Termasuk potensi angin kencang juga diantisipasi karena angin kencang 'kan sulit diprediksi," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan kondisi balai desa yang dijadikan sebagai gudang logistik Pilkada Serentak 2024 di masing-masing PPS dapat dipastikan berada di lokasi yang aman dari potensi bencana hidrometeorologi.
Selain itu, kata dia, logistik pilkada hanya menginap 1 malam di balai desa sebelum didistribusikan ke masing-masing TPS.
Disinggung mengenai pengadaan logistik Pilkada Serentak 2024, Zamaahsari mengatakan pihaknya telah melakukan pengadaan tahap pertama melalu e-katalog.
"Ada lima jenis logistik yang sudah kami kontrak, yakni bilik suara, kotak suara, tinta, segel, dan kabel ties," katanya.
Ia mengatakan pengadaan logistik tahap pertama tersebut dilakukan dengan berbagi anggaran antara KPU Provinsi Jawa Tengah dan KPU Kabupaten Purbalingga.
Sementara untuk pengadaan logistik tahap kedua, kata dia, akan dilakukan setelah penetapan bakal pasangan calon yang dilanjutkan dengan pengundian nomor urut.
"Tahap kedua itu ada surat suara, alat bantu tunanetra, dan formulir," kata Zamaahsari.
Pilkada Serentak 2024 yang dijadwalkan pada tanggal 27 November mendatang, khusus untuk daerah tersebut ditujukan untuk memilih pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta pasangan Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga.
Dalam hal ini, KPU Provinsi Jawa Tengah telah menerima pendaftaran 2 bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan maju dalam Pilkada Jateng 2024, yakni pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi serta pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.
Sementara KPU Kabupaten Purbalingga telah menerima 2 bakal pasangan bupati dan wakil bupati yang akan maju dalam Pilkada Purbalingga 2024, yakni pasangan Dyah Hayuning Pratiwi-Mahendra Farizal serta pasangan Fahmi Muhammad Hanif-Dimas Prasetyahani.
"Pemetaan ini kami lakukan mengingat saat pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 sudah berada pada musim hujan," kata Ketua KPU Kabupaten Purbalingga Zamaahsari A Ramzah di Purbalingga, Minggu.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, daerah rawan bencana tanah longsor mayoritas berada di wilayah atas Purbalingga seperti Kecamatan Karangjambu, Pengadeggan, Karangmoncol, Rembang, dan Karanganyar.
Sementara untuk daerah rawan banjir di antaranya Kecamatan Kemangkon, Kaligondang, sebagian Karanganyar, dan sebagian Karangmoncol.
"Berdasarkan pengalaman saat pelaksanaan Pilkada Purbalingga 2020, ada dua TPS di Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan. Juga di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, rawan terjadi luapan sungai," katanya menjelaskan.
Bahkan, saat pelaksanaan Pemilu 2024, kata dia, ada akses jalan dari Karangjambu menuju Sirau yang terputus akibat bencana hidrometeorologi.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya telah memerintahkan panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) untuk memastikan bakal lokasi TPS merupakan daerah yang bebas dari bencana banjir maupun tanah longsor.
"Termasuk potensi angin kencang juga diantisipasi karena angin kencang 'kan sulit diprediksi," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan kondisi balai desa yang dijadikan sebagai gudang logistik Pilkada Serentak 2024 di masing-masing PPS dapat dipastikan berada di lokasi yang aman dari potensi bencana hidrometeorologi.
Selain itu, kata dia, logistik pilkada hanya menginap 1 malam di balai desa sebelum didistribusikan ke masing-masing TPS.
Disinggung mengenai pengadaan logistik Pilkada Serentak 2024, Zamaahsari mengatakan pihaknya telah melakukan pengadaan tahap pertama melalu e-katalog.
"Ada lima jenis logistik yang sudah kami kontrak, yakni bilik suara, kotak suara, tinta, segel, dan kabel ties," katanya.
Ia mengatakan pengadaan logistik tahap pertama tersebut dilakukan dengan berbagi anggaran antara KPU Provinsi Jawa Tengah dan KPU Kabupaten Purbalingga.
Sementara untuk pengadaan logistik tahap kedua, kata dia, akan dilakukan setelah penetapan bakal pasangan calon yang dilanjutkan dengan pengundian nomor urut.
"Tahap kedua itu ada surat suara, alat bantu tunanetra, dan formulir," kata Zamaahsari.
Pilkada Serentak 2024 yang dijadwalkan pada tanggal 27 November mendatang, khusus untuk daerah tersebut ditujukan untuk memilih pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta pasangan Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga.
Dalam hal ini, KPU Provinsi Jawa Tengah telah menerima pendaftaran 2 bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan maju dalam Pilkada Jateng 2024, yakni pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi serta pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.
Sementara KPU Kabupaten Purbalingga telah menerima 2 bakal pasangan bupati dan wakil bupati yang akan maju dalam Pilkada Purbalingga 2024, yakni pasangan Dyah Hayuning Pratiwi-Mahendra Farizal serta pasangan Fahmi Muhammad Hanif-Dimas Prasetyahani.