Temanggung (ANTARA) - Program smart kampung atau kampung digital di Kabupaten Banyuwangi memberdayakan potensi di desa untuk melaksanakan pembangunan secara optimal.
"Kita tahu bersama kalau di desa itu potensinya banyak tetapi kurang kita optimalkan, sekarang kita optimalkan, contoh kantor desa itu dulu hanya menjadi kantornya perangkat desa," kata Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Banyuwangi Budi Santoso di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut usai menerima kunjungan Kominfo Kabupaten Temanggung dan para wartawan Temanggung.
"Masyarakat desa kalau masuk di kantor desa paling di aula atau pendopo desa itu pada waktu rapat, sekarang kalau di Banyuwangi ini tidak, kantor desa kita buka 24 jam , di situ ada free wifi, sekarang masyarakat bisa memanfaatkan ruang-ruang di desa," katanya.
Ia menyampaikan terkait dengan smart kampung bagaimana melayani masyarakat secara digital, semua layanan berbasis digital yang ada di desa bisa diakses melalui aplikasi smart kampung.
"Jadi akan mudah masyarakat mengurus surat apa pun tidak usah perlu datang ke kabupaten atau kecamatan dan kantor desa, cukup di rumah saja sambil ngopi," katanya.
Kemudian terkait dengan sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE), alhamdulillah kalau Banyuwangi ini secara infrastruktur sudah paripurna karena semua desa sudah tersambung fiber optic.
"Aplikasi kita bangun sendiri, sehingga konten-kontennya bagaimana masyarakat, kita bisa mengedukasi masyarakat memanfaatkan infra dan memanfaatkan aplikasi yg ada dengan layanan smart kampung tadi," katanya.
Kemudian layanan digital itu sudah diimplementasikan ke semua sektor layanan, ada mal pelayanan publik digital, kemudian di internal ASN semua layanan sampai ke desa-desa.
Menurut dia smart kampung sudah dimulai sejak 2018 terus berkembang, teknologi berkembang , tuntutan masyarakat berkembang, di era digital seperti ini harus mengikuti terus.
"Jangan sampai kita ini sebagai pelayan masyarakat justru kalah dengan masyarakat yang lebih pinter yang harus kita layani. Kita harus update terus. Alhamdulillah tanggapan masyarakat welcome, karena semua layanan sekarang harus menggunakan smart kampung," katanya.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Temanggung Gotri Wijianto menyampaikan ada beberapa hal yg perlu belajar dengan Banyuwangi.
"Setelah kami tanya mendalam memang basic data pelayanan itu dimulai dari orangnya , ini ada di desa-desa, kami dari Kominfo Temanggung terinspirasi membangun pengolahan data layanan itu dari teman-teman di desa, kalau data di desa ini bagus , nanti ke kecamatan dan kabupaten pasti bagus," katanya.
Menurut dia hal ini menjadi prioritas utama, belajar dari Banyuwangi bagaimana caranya data ini benar-benar bisa hidup, tidak mati, akan selalu uptodate, itu yang utama.
Baca juga: Bupati Purbalingga: Jaga sinergisitas demi wujudkan pembangunan desa
"Kita tahu bersama kalau di desa itu potensinya banyak tetapi kurang kita optimalkan, sekarang kita optimalkan, contoh kantor desa itu dulu hanya menjadi kantornya perangkat desa," kata Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Banyuwangi Budi Santoso di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut usai menerima kunjungan Kominfo Kabupaten Temanggung dan para wartawan Temanggung.
"Masyarakat desa kalau masuk di kantor desa paling di aula atau pendopo desa itu pada waktu rapat, sekarang kalau di Banyuwangi ini tidak, kantor desa kita buka 24 jam , di situ ada free wifi, sekarang masyarakat bisa memanfaatkan ruang-ruang di desa," katanya.
Ia menyampaikan terkait dengan smart kampung bagaimana melayani masyarakat secara digital, semua layanan berbasis digital yang ada di desa bisa diakses melalui aplikasi smart kampung.
"Jadi akan mudah masyarakat mengurus surat apa pun tidak usah perlu datang ke kabupaten atau kecamatan dan kantor desa, cukup di rumah saja sambil ngopi," katanya.
Kemudian terkait dengan sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE), alhamdulillah kalau Banyuwangi ini secara infrastruktur sudah paripurna karena semua desa sudah tersambung fiber optic.
"Aplikasi kita bangun sendiri, sehingga konten-kontennya bagaimana masyarakat, kita bisa mengedukasi masyarakat memanfaatkan infra dan memanfaatkan aplikasi yg ada dengan layanan smart kampung tadi," katanya.
Kemudian layanan digital itu sudah diimplementasikan ke semua sektor layanan, ada mal pelayanan publik digital, kemudian di internal ASN semua layanan sampai ke desa-desa.
Menurut dia smart kampung sudah dimulai sejak 2018 terus berkembang, teknologi berkembang , tuntutan masyarakat berkembang, di era digital seperti ini harus mengikuti terus.
"Jangan sampai kita ini sebagai pelayan masyarakat justru kalah dengan masyarakat yang lebih pinter yang harus kita layani. Kita harus update terus. Alhamdulillah tanggapan masyarakat welcome, karena semua layanan sekarang harus menggunakan smart kampung," katanya.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Temanggung Gotri Wijianto menyampaikan ada beberapa hal yg perlu belajar dengan Banyuwangi.
"Setelah kami tanya mendalam memang basic data pelayanan itu dimulai dari orangnya , ini ada di desa-desa, kami dari Kominfo Temanggung terinspirasi membangun pengolahan data layanan itu dari teman-teman di desa, kalau data di desa ini bagus , nanti ke kecamatan dan kabupaten pasti bagus," katanya.
Menurut dia hal ini menjadi prioritas utama, belajar dari Banyuwangi bagaimana caranya data ini benar-benar bisa hidup, tidak mati, akan selalu uptodate, itu yang utama.
Baca juga: Bupati Purbalingga: Jaga sinergisitas demi wujudkan pembangunan desa