Temanggung (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melakukan pelatihan mitigasi bencana desa siaga berbasis masyarakat (sibat) di Candiroto.

"Pelatihan mitigasi bencana yang berbasis masyarakat diprakarsai PMI Kabupaten Temanggung menurut saya sesuatu yang luar biasa," kata Penjabat Bupati Temanggung Hary Agung Wibowo di Temanggung, Selasa.

Ia menyampaikan di Kabupaten Temanggung, terutama di Kecamatan Candiroto, Bejen, Wonoboyo, dan Tretep rawan terjadi tanah longsor pada musim hujan, karena di daerah tersebut kontur tanahnya secara geografis berbukit-bukit.

"Oleh karena itu hari ini suatu hal luar biasa bahwa masyarakat ini ikut serta berperan aktif dalam rangka mitigasi bencana. Masing-masing desa dua orang yang ditunjuk sebagai fasilitator untuk nanti bisa disampaikan kepada masyarakat yang lain," katanya.

Ia menyampaikan baru empat kecamatan (Candiroto, Bejen, Wonoboyo, dan Tretep) yang melakukan pelatihan, nanti akan dilakukan di kecamatan-kecamatan yang lain oleh PMI.

Wakil Ketua PMI Kabupaten Temanggung Bidang Kebencanaan Iwan Siswanto menyampaikan kegiatan pelatihan ini diikuti 104 orang dari empat kecamatan, masing-masing desa mengirimkan dua orang.

"Maksud kegiatan ini adalah kesiapsiagaan dalam kebencanaan, jadi kita tidak berharap adanya bencana, namun ketika bencana itu terjadi kita bisa lebih siap untuk penanganannya dan kemudian kita juga bisa mengurangi apa yang menjadi dampak yang tidak diharapkan," katanya.

Ia menuturkan di Temanggung itu kontur tanah cukup mempunyai elevasi yang lumayan sekitar 20-30 derajat, tentu akan berdampak kemungkinan bencana longsor, tanah ambles dan sebagainya.

Baca juga: 464 pendonor darah Kota Magelang menerima penghargaan

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024