Solo (ANTARA) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Surakarta memilih malam hari sebagai waktu pendaftaran bakal pasangan calon peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ketua Tim Pemenangan Pilkada DPC PDIP Kota Surakarta YF Sukasno di Solo, Jawa Tengah, Kamis mengatakan pendaftaran akan dilakukan pada pukul 21.00 WIB.
"Kami dari Kantor DPC PDIP ke KPU dengan berjalan kaki. Sekitar 3 km," katanya.
Ia mengatakan, dipilihnya malam hari karena mengandung filosofi Jawa, di mana ketika keluarga sedang menghadapi permasalahan maka orang tua meluapkan rasa prihatinnya dengan berjalan kaki di malam hari sambil berdoa.
"Ini bentuk keprihatinan kami atas situasi bangsa yang mengkhawatirkan. Harapannya suasana kembali ayem tentrem (tenteram). Dalam hal ini, PDIP bersama rakyat," katanya.
Sementara itu, sebagai urut-urutan pendaftaran, dikatakannya, diawali dengan prosesi yang akan dilakukan di Kantor DPC PDIP. Selanjutnya, akan dilakukan jalan bersama, dimulai dengan Satgas PDIP, diikuti oleh pengeras suara.
"Kemudian ada cucuk lampah, Kyai Brodronoyo yang mengandung filosofi agar semua berjalan lancar. Kemudian akan ada Semar, Gareng, Petruk, Bagong yang membawa panji-panji. Diikuti oleh Ketua DPC PDIP yang membawa perlengkapan administrasi," katanya.
Di belakang Ketua DPC PDIP Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, akan ada prajurit keraton atau bregodo 17 yang jumlahnya 17 orang, diikuti bregodo 8, dan dibelakangnya ada bregodo 45.
"Mereka ini akan menggemakan kentong gobyok. Kalau jaman dulu, kentong gobyok ini dibunyikan untuk mengabarkan sesuatu yang penting kepada masyarakat. Di sini kami ingin mengabarkan calon wali kota dan wakil wali kota dari PDIP," katanya.
Selanjutnya, kelompok paling belakang adalah pengantar. Mereka akan mengenakan busana adat Jawa, yakni pakaian lurik dilengkapi dengan caping. Ia mengatakan caping ini merupakan simbol pengayoman.
"Harapannya calonnya bisa mengayomi dan melayani masyarakat kita," katanya.
Sampai di Kantor KPU, dikatakannya, akan dilakukan pendaftaran. Usai pendaftaran, Ketua DPC PDIP memimpin doa atau umbul donga untuk kemudian kembali ke Kantor DPC PDIP dengan berjalan kaki.
Sementara itu, meski hingga saat ini rekomendasi nama belum keluar dari DPP PDIP dan PDIP juga belum melakukan koalisi dengan partai politik manapun, pihaknya optimistis akan tetap memenangkan pilkada kali ini.
"Kami koalisi dengan rakyat Kota Solo. Optimistis kami menang. Cuma sampai saat itu saya tidak tahu rekomendasinya," katanya.
Baca juga: Teguh Prakosa buka suara soal pencalonan Pilkada Surakarta oleh PDIP
Ketua Tim Pemenangan Pilkada DPC PDIP Kota Surakarta YF Sukasno di Solo, Jawa Tengah, Kamis mengatakan pendaftaran akan dilakukan pada pukul 21.00 WIB.
"Kami dari Kantor DPC PDIP ke KPU dengan berjalan kaki. Sekitar 3 km," katanya.
Ia mengatakan, dipilihnya malam hari karena mengandung filosofi Jawa, di mana ketika keluarga sedang menghadapi permasalahan maka orang tua meluapkan rasa prihatinnya dengan berjalan kaki di malam hari sambil berdoa.
"Ini bentuk keprihatinan kami atas situasi bangsa yang mengkhawatirkan. Harapannya suasana kembali ayem tentrem (tenteram). Dalam hal ini, PDIP bersama rakyat," katanya.
Sementara itu, sebagai urut-urutan pendaftaran, dikatakannya, diawali dengan prosesi yang akan dilakukan di Kantor DPC PDIP. Selanjutnya, akan dilakukan jalan bersama, dimulai dengan Satgas PDIP, diikuti oleh pengeras suara.
"Kemudian ada cucuk lampah, Kyai Brodronoyo yang mengandung filosofi agar semua berjalan lancar. Kemudian akan ada Semar, Gareng, Petruk, Bagong yang membawa panji-panji. Diikuti oleh Ketua DPC PDIP yang membawa perlengkapan administrasi," katanya.
Di belakang Ketua DPC PDIP Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, akan ada prajurit keraton atau bregodo 17 yang jumlahnya 17 orang, diikuti bregodo 8, dan dibelakangnya ada bregodo 45.
"Mereka ini akan menggemakan kentong gobyok. Kalau jaman dulu, kentong gobyok ini dibunyikan untuk mengabarkan sesuatu yang penting kepada masyarakat. Di sini kami ingin mengabarkan calon wali kota dan wakil wali kota dari PDIP," katanya.
Selanjutnya, kelompok paling belakang adalah pengantar. Mereka akan mengenakan busana adat Jawa, yakni pakaian lurik dilengkapi dengan caping. Ia mengatakan caping ini merupakan simbol pengayoman.
"Harapannya calonnya bisa mengayomi dan melayani masyarakat kita," katanya.
Sampai di Kantor KPU, dikatakannya, akan dilakukan pendaftaran. Usai pendaftaran, Ketua DPC PDIP memimpin doa atau umbul donga untuk kemudian kembali ke Kantor DPC PDIP dengan berjalan kaki.
Sementara itu, meski hingga saat ini rekomendasi nama belum keluar dari DPP PDIP dan PDIP juga belum melakukan koalisi dengan partai politik manapun, pihaknya optimistis akan tetap memenangkan pilkada kali ini.
"Kami koalisi dengan rakyat Kota Solo. Optimistis kami menang. Cuma sampai saat itu saya tidak tahu rekomendasinya," katanya.
Baca juga: Teguh Prakosa buka suara soal pencalonan Pilkada Surakarta oleh PDIP