Temanggung (ANTARA) - Kepala Bidang Perikanan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Nunung Nur Chayati mengatakan peternak ikan perlu mewaspadai perbedaan suhu yang terlalu tinggi antara siang dan malam di musim kemarau.

"Fluktuasi suhu antara siang dan malam yang terlalu tinggi jaraknya, bisa membuat permasalahan, timbul penyakit ikan misalkan bisa menjadi selera makannya turun karena suhunya naik turun terlalu jauh. Itu biasanya dialami di kolam-kolam yang ketinggian airnya tidak terlalu tinggi," kata Nunung di Temanggung, Kamis.

Ia menyampaikan semakin tinggi kedalaman air kolam biasanya pengaruh situasinya akan semakin berkurang, cuma kalau kolam yang tingginya 70-80 centimeter atau lebih rendah dari itu sangat berpengaruh.

"Untuk mengatasi perbedaan suhu tersebut, yang utama biasanya kalau memang dimungkinkan, terutama kolam-kolam pemijahan lele dimana kadang-kadang ketinggian airnya untuk pemijahan tidak terlalu tinggi maka dikasih naungan," katanya.

Ia menuturkan kalau kolam yang lebih besar, misalnya kolam nila dilakukan penambahan debit air.

"Lele pun seandainya nanti dirasa terlalu panas biasanya ditambah debit air baru masuk, karena lele sebenarnya tidak memerlukan air mengucur , ini salah satu strateginya," katanya.

Menurut dia pada musim kemarau ini masih dalam posisi tidak sampai ada permasalahan, tetapi hanya sebatas itu belum sampai terjadi kolam yang mengering karena musim kemarau.

Ia menyampaikan perikanan di Temanggung sumbernya tidak hanya dari saluran irigasi sawah, ada beberapa kolam airnya dari sumur atau dari mata air sehingga tidak terkoneksi dengan irigasi persawahan.

"Jadi secara umum musim kering ini kalau dilihat dari sisi air, penyediaannya tidak ada masalah," katanya.

Ia menyebutkan beberapa kecamatan yang berpotensi untuk budi daya ikan air tawar di Kabupaten Temanggung, misalnya Parakan, Bulu, Temanggung, Ngadirejo, Candiroto , Tembarak, Selopampang, dan Pringsurat.

Baca juga: Mina Food binaan RB Rembang gunakan ikan barakuda sebagai bahan utama

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024