Solo (ANTARA) - Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah menyatakan senantiasa ikut ambil bagian dalam inovasi di setiap masa.
"Spirit Mangkunegaran adalah kami semangat untuk berinovasi," kata KGPAA Mangkunegara X atau Gusti Bhre pada acara Mangkunegaran Digital Day di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan, melihat sejarah yang ada, para pendahulunya selalu berkontribusi pada inovasi di masa itu.
"Pada sejarah kami selalu melahirkan inovasi di zamannya, sebagai contoh di era Mangkunegaran pertama soal inovasi kepemimpinan dan keprajuritan, sedangkan pada Mangkunegara ke-4 ada inovasi infrastruktur, ekonomi, sastra," katanya.
Ia mengatakan beberapa inovasi infrastruktur yang dibangun oleh para pendahulunya, di antaranya Stasiun Purwosari dan Stasiun Solo Balapan.
"Harapannya, inovasi-inovasi ini bisa memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat," katanya.
Menurut dia, Mangkunegaran selalu memosisikan diri sebagai kerajaan yang bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas.
"Selain itu juga membawa kebahagiaan bagi khalayak luas," katanya.
Terkait dengan Mangkunegaran Digital Day, dikatakannya, merupakan langkah awal bagaimana membuat pijakan yang kuat menyongsong masa depan untuk membentuk ekosistem digital berbasis kebudayaan.
"Hari ini kami harap jadi titik awal, pengenalan awal. Menjadi hari kami bercerita tentang visi misi yang kami bawa di Mangkunegaran," katanya.
Visi misi tersebut yakni melalui kebudayaan yang ada di Mangkunegaran bisa menjadi saksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dan berdampak bagi masyarakat.
"Harapannya kebudayaan dan pengembangan yang dilakukan oleh Pura Mangkunegaran bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Dampak awal bagi Solo agar maju, makin sejahtera," katanya.
Baca juga: PSI rekomendasikan pasangan Gusti Bhre-Astrid pada Pilkada Surakarta
"Spirit Mangkunegaran adalah kami semangat untuk berinovasi," kata KGPAA Mangkunegara X atau Gusti Bhre pada acara Mangkunegaran Digital Day di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan, melihat sejarah yang ada, para pendahulunya selalu berkontribusi pada inovasi di masa itu.
"Pada sejarah kami selalu melahirkan inovasi di zamannya, sebagai contoh di era Mangkunegaran pertama soal inovasi kepemimpinan dan keprajuritan, sedangkan pada Mangkunegara ke-4 ada inovasi infrastruktur, ekonomi, sastra," katanya.
Ia mengatakan beberapa inovasi infrastruktur yang dibangun oleh para pendahulunya, di antaranya Stasiun Purwosari dan Stasiun Solo Balapan.
"Harapannya, inovasi-inovasi ini bisa memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat," katanya.
Menurut dia, Mangkunegaran selalu memosisikan diri sebagai kerajaan yang bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas.
"Selain itu juga membawa kebahagiaan bagi khalayak luas," katanya.
Terkait dengan Mangkunegaran Digital Day, dikatakannya, merupakan langkah awal bagaimana membuat pijakan yang kuat menyongsong masa depan untuk membentuk ekosistem digital berbasis kebudayaan.
"Hari ini kami harap jadi titik awal, pengenalan awal. Menjadi hari kami bercerita tentang visi misi yang kami bawa di Mangkunegaran," katanya.
Visi misi tersebut yakni melalui kebudayaan yang ada di Mangkunegaran bisa menjadi saksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dan berdampak bagi masyarakat.
"Harapannya kebudayaan dan pengembangan yang dilakukan oleh Pura Mangkunegaran bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Dampak awal bagi Solo agar maju, makin sejahtera," katanya.
Baca juga: PSI rekomendasikan pasangan Gusti Bhre-Astrid pada Pilkada Surakarta