Solo (ANTARA) - Desa Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Jawa Tengah masuk pada 40 terbaik New Desa BRILiaN Batch (kelompok) 2.
Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Micro BRI Muhammad Candra Utama di Solo Jawa Tengah Rabu mengatakan, program tersebut merupakan komitmen untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Program ini merupakan wujud nyata BRI yang terus berkomitmen untuk meningkatkan nilai ekonomi dan sosial kepada masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, pengembangan program tersebut dilakukan dengan melibatkan Puslitdesbangda LPPM Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Menurut dia, kegiatan telah dilaksanakan sejak bulan Juni 2024, dan diikuti sebanyak 355 desa di seluruh Indonesia.
Ia mengatakan, pada batch dua kali ini diawali dengan kick off meeting dan dilakukan dengan pelatihan yang dilaksanakan dengan berbagai kurikulum yang meliputi kepemimpinan dan penguasaan kompetensi, kelembagaan desa dan BUMDesa, serta entrepreneurship atau manajemen pengembangan desa.
Selain itu juga kurikulum soal inovasi desa, digitalisasi desa, teknik komunikasi dan tematik.
"Program ini bertujuan untuk mendorong desa-desa di Indonesia agar aktif, unggul, kolaboratif, inovatif, dan mampu menjadi role model pengembangan desa lainnya," katanya.
Menurut dia, upaya tersebut dilakukan dengan pelatihan intensif yang diberikan kepada desa-desa dalam berbagai aspek sesuai dengan kurikulum kegiatan pelatihan.
Ia mengatakan pula, dari 40 desa terbaik yang memperoleh apresiasi dari BRI, di antaranya terdapat 15 besar desa terbaik yang mendapatkan pendampingan langsung dari
BRI bersama Puslitdesbangda LPPM UNS.
"Pendampingan tersebut dapat dimanfaatkan oleh desa untuk mengembangkan potensi dalam rangka menjawab permasalahan dan tatanan yang ada di desa," katanya.
Selanjutnya untuk 15 desa tersebut, yakni Desa Girimulya Kabupaten Majalengka Jawa Barat, Desa Banyuanyar Boyolali Jawa Tengah, Desa Turi Kabupaten Lamongan Jawa Timur, Desa Sukorejo Kabupaten Sragen Jawa Tengah, Desa Bojongkulur Kabupaten Bogor Jawa Barat, Desa Pajambon Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Desa Hendrosari Kabupaten Gresik Jawa Timur.
Berikutnya adalah Desa Melaya Kabupaten Jembrana Bali, Desa Rasau Jaya Satu Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat, Desa Girimulyo Kabupaten Ngawi Jawa Timur, Desa Benyom Jaya 1 Kabupaten Jayapura Papua, Desa Sumberejo Kabupaten Pacitan Jawa Timur, Desa Manemeng Kabupaten Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat, Desa Bakung Kabupaten Demak Jawa Tengah, serta Desa Kedisan Kabupaten Bangli Bali.
Baca juga: Banyak beredar nomor dan akun palsu, BRI imbau nasabah kenali akun dan kontak resmi
Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Micro BRI Muhammad Candra Utama di Solo Jawa Tengah Rabu mengatakan, program tersebut merupakan komitmen untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Program ini merupakan wujud nyata BRI yang terus berkomitmen untuk meningkatkan nilai ekonomi dan sosial kepada masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, pengembangan program tersebut dilakukan dengan melibatkan Puslitdesbangda LPPM Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Menurut dia, kegiatan telah dilaksanakan sejak bulan Juni 2024, dan diikuti sebanyak 355 desa di seluruh Indonesia.
Ia mengatakan, pada batch dua kali ini diawali dengan kick off meeting dan dilakukan dengan pelatihan yang dilaksanakan dengan berbagai kurikulum yang meliputi kepemimpinan dan penguasaan kompetensi, kelembagaan desa dan BUMDesa, serta entrepreneurship atau manajemen pengembangan desa.
Selain itu juga kurikulum soal inovasi desa, digitalisasi desa, teknik komunikasi dan tematik.
"Program ini bertujuan untuk mendorong desa-desa di Indonesia agar aktif, unggul, kolaboratif, inovatif, dan mampu menjadi role model pengembangan desa lainnya," katanya.
Menurut dia, upaya tersebut dilakukan dengan pelatihan intensif yang diberikan kepada desa-desa dalam berbagai aspek sesuai dengan kurikulum kegiatan pelatihan.
Ia mengatakan pula, dari 40 desa terbaik yang memperoleh apresiasi dari BRI, di antaranya terdapat 15 besar desa terbaik yang mendapatkan pendampingan langsung dari
BRI bersama Puslitdesbangda LPPM UNS.
"Pendampingan tersebut dapat dimanfaatkan oleh desa untuk mengembangkan potensi dalam rangka menjawab permasalahan dan tatanan yang ada di desa," katanya.
Selanjutnya untuk 15 desa tersebut, yakni Desa Girimulya Kabupaten Majalengka Jawa Barat, Desa Banyuanyar Boyolali Jawa Tengah, Desa Turi Kabupaten Lamongan Jawa Timur, Desa Sukorejo Kabupaten Sragen Jawa Tengah, Desa Bojongkulur Kabupaten Bogor Jawa Barat, Desa Pajambon Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Desa Hendrosari Kabupaten Gresik Jawa Timur.
Berikutnya adalah Desa Melaya Kabupaten Jembrana Bali, Desa Rasau Jaya Satu Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat, Desa Girimulyo Kabupaten Ngawi Jawa Timur, Desa Benyom Jaya 1 Kabupaten Jayapura Papua, Desa Sumberejo Kabupaten Pacitan Jawa Timur, Desa Manemeng Kabupaten Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat, Desa Bakung Kabupaten Demak Jawa Tengah, serta Desa Kedisan Kabupaten Bangli Bali.
Baca juga: Banyak beredar nomor dan akun palsu, BRI imbau nasabah kenali akun dan kontak resmi