Cilacap (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, hingga saat ini telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 78 tangki atau setara dengan 390.000 liter untuk warga yang mengalami krisis air bersih pada musim kemarau.
"Jumlah tersebut termasuk dua tangki air bersih yang kami distribusi hari ini (14/8) untuk warga Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan di Cilacap, Rabu.
Menurut dia, bantuan air bersih sebanyak 78 tangki yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap Tahun 2024 tersebut diterima oleh 4.016 keluarga yang terdiri atas 15.095 jiwa di 29 dusun, 15 desa, dan delapan kecamatan.
Ia mengatakan 15 desa yang terdampak krisis air bersih meliputi Desa Bojong, Ujungmanik, dan Kawunganten Lor (Kecamatan Kawunganten), Desa Cimrutu, Rawaapu, dan Bulupayung (Kecamatan Patimuan), Desa Gintungreja dan Karanggintung (Kecamatan Gandrungmangu), Desa Rawajaya (Kecamatan Bantarsari), Desa Karangkemiri, Mandala, dan Sawangan (Kecamatan Jeruklegi), Desa Panikel (Kecamatan Kampunglaut), Desa Kunci (Kecamatan Sidareja), dan Desa Karangbenda (Kecamatan Adipala).
"Kami mengimbau masyarakat, khususnya penerima bantuan air bersih, untuk memanfaatkan air secara bijaksana karena berdasarkan prakiraan cuaca BMKG saat sekarang telah memasuki puncak musim kemarau," katanya.
Kendati demikian, Budi mengatakan BPBD Kabupaten Cilacap siap mendistribusikan bantuan air bersih berapapun yang dibutuhkan masyarakat asalkan pemerintah desa setempat mengajukan permohonan bantuan secara resmi.
Sebelumnya Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Bayu Prahara mengatakan pihaknya telah mengusulkan bantuan pembangunan sumur bor kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai upaya penanganan jangka panjang terhadap bencana kekeringan atau krisis air bersih yang rutin melanda sejumlah wilayah Cilacap pada musim kemarau.
"Kami mengusulkan kepada BNPB untuk membantu pembangunan sumur bor sebanyak kurang lebih enam titik di Kecamatan Patimuan dan Bantarsari," katanya di Cilacap, Rabu (7/8).
Selain mengusulkan pembangunan sumur bor, pihaknya juga berkoordinasi dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Wijaya Cilacap terkait dengan penanganan jangka panjang di daerah rawan kekeringan.
Berdasarkan koordinasi tersebut, pihaknya mendapat informasi bahwa Perumdam Tirta Wijaya pada tahun 2024 telah mengalokasikan sambungan baru untuk beberapa wilayah Kecamatan Patimuan, khususnya Desa Rawaapu.
"Harapannya akhir tahun ini, wilayah tersebut sudah teraliri air Perumdam Tirta Wijaya," katanya.
Baca juga: BPBD Banjarnegara mulai salurkan bantuan air bersih untuk warga
"Jumlah tersebut termasuk dua tangki air bersih yang kami distribusi hari ini (14/8) untuk warga Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan di Cilacap, Rabu.
Menurut dia, bantuan air bersih sebanyak 78 tangki yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap Tahun 2024 tersebut diterima oleh 4.016 keluarga yang terdiri atas 15.095 jiwa di 29 dusun, 15 desa, dan delapan kecamatan.
Ia mengatakan 15 desa yang terdampak krisis air bersih meliputi Desa Bojong, Ujungmanik, dan Kawunganten Lor (Kecamatan Kawunganten), Desa Cimrutu, Rawaapu, dan Bulupayung (Kecamatan Patimuan), Desa Gintungreja dan Karanggintung (Kecamatan Gandrungmangu), Desa Rawajaya (Kecamatan Bantarsari), Desa Karangkemiri, Mandala, dan Sawangan (Kecamatan Jeruklegi), Desa Panikel (Kecamatan Kampunglaut), Desa Kunci (Kecamatan Sidareja), dan Desa Karangbenda (Kecamatan Adipala).
"Kami mengimbau masyarakat, khususnya penerima bantuan air bersih, untuk memanfaatkan air secara bijaksana karena berdasarkan prakiraan cuaca BMKG saat sekarang telah memasuki puncak musim kemarau," katanya.
Kendati demikian, Budi mengatakan BPBD Kabupaten Cilacap siap mendistribusikan bantuan air bersih berapapun yang dibutuhkan masyarakat asalkan pemerintah desa setempat mengajukan permohonan bantuan secara resmi.
Sebelumnya Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Bayu Prahara mengatakan pihaknya telah mengusulkan bantuan pembangunan sumur bor kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai upaya penanganan jangka panjang terhadap bencana kekeringan atau krisis air bersih yang rutin melanda sejumlah wilayah Cilacap pada musim kemarau.
"Kami mengusulkan kepada BNPB untuk membantu pembangunan sumur bor sebanyak kurang lebih enam titik di Kecamatan Patimuan dan Bantarsari," katanya di Cilacap, Rabu (7/8).
Selain mengusulkan pembangunan sumur bor, pihaknya juga berkoordinasi dengan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Wijaya Cilacap terkait dengan penanganan jangka panjang di daerah rawan kekeringan.
Berdasarkan koordinasi tersebut, pihaknya mendapat informasi bahwa Perumdam Tirta Wijaya pada tahun 2024 telah mengalokasikan sambungan baru untuk beberapa wilayah Kecamatan Patimuan, khususnya Desa Rawaapu.
"Harapannya akhir tahun ini, wilayah tersebut sudah teraliri air Perumdam Tirta Wijaya," katanya.
Baca juga: BPBD Banjarnegara mulai salurkan bantuan air bersih untuk warga