Demak (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto menyatakan kesiapannya mendukung program makan bergizi gratis untuk siswa, namun saat ini masih menunggu petunjuk teknis pelaksanaannya dari pemerintah pusat.
"Pada prinsipnya, kami siap mensukseskan pelaksanaan program makan bergizi gratis tersebut," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto, di Demak, Rabu.
Jika sasarannya merupakan siswa sekolah, kata dia, tentunya menunggu data pasti jumlah siswa didik di masing-masing sekolah di Kabupaten Demak.
Apalagi, imbuh dia, awal tahun ajaran baru 2024/2025 ini, terdapat murid baru sehingga harus menunggu laporan data total siswa di setiap sekolah mulai dari jenjang terbawah hingga SMP yang menjadi kewenangannya pemerintah daerah.
Program makan bergizi gratis yang berjalan selama ini, yakni program pemberian makanan tambahan (PMT) terhadap bayi dan balita untuk mencegah tengkes atau stunting.
Dalam pemberian makanan tambahan terhadap bayi dan balita yang diduga tengkes, dengan melibatkan kader posyandu.
Adanya implementasi pemberian makanan tambahan tersebut, sebagai wujud intervensi pemerintah untuk penanganan tengkes.
Dengan asupan gizi yang baik pada masa awal kehidupan, tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, namun juga berperan penting dalam perkembangan otak dan kecerdasan anak.
Baca juga: Uji coba makan bergizi gratis di Solo menyasar tiga sekolah
"Pada prinsipnya, kami siap mensukseskan pelaksanaan program makan bergizi gratis tersebut," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto, di Demak, Rabu.
Jika sasarannya merupakan siswa sekolah, kata dia, tentunya menunggu data pasti jumlah siswa didik di masing-masing sekolah di Kabupaten Demak.
Apalagi, imbuh dia, awal tahun ajaran baru 2024/2025 ini, terdapat murid baru sehingga harus menunggu laporan data total siswa di setiap sekolah mulai dari jenjang terbawah hingga SMP yang menjadi kewenangannya pemerintah daerah.
Program makan bergizi gratis yang berjalan selama ini, yakni program pemberian makanan tambahan (PMT) terhadap bayi dan balita untuk mencegah tengkes atau stunting.
Dalam pemberian makanan tambahan terhadap bayi dan balita yang diduga tengkes, dengan melibatkan kader posyandu.
Adanya implementasi pemberian makanan tambahan tersebut, sebagai wujud intervensi pemerintah untuk penanganan tengkes.
Dengan asupan gizi yang baik pada masa awal kehidupan, tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, namun juga berperan penting dalam perkembangan otak dan kecerdasan anak.
Baca juga: Uji coba makan bergizi gratis di Solo menyasar tiga sekolah