Semarang (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jateng Musta’in Ahmad menekankan pentingnya melakukan amplifikasi atau penyebaran keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445H/2024 M sebagai salah satu strategi komunikasi yang baik untuk merespon sejumlah isu aktual di masyarakat. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Jumat (19/7/2024) yang dipandu Kepala Bidang PHU Fitriyanto selaku moderator.
Menengok isu aktual yang beredar, kata Musta'in, maka perlu mengamplifikasi capaian penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/ 2024 M. Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo berserta seluruh Pranata Humas Kemenag Jateng perlu bergandeng tangan menceritakan pelayanan haji yang ramah lansia dan riang gembira.
"Prestasi-prestasi yang telah dilakukan perlu dimunculkan, diamplifikasi ke ruang publik yang lebih luas. Tidak cukup di media internal Kemenag namun media mainstream juga," kata Musta’in di hadapan Kabid, Pembimas Kanwil, 35 Kepala Kemenag Kabupaten/Kota se-Jateng yang didampingi Kasi PHU-nya masing-masing.
Langkah yang dilakukan di antaranya dengan memaksimalkan media sosial yang dimiliki, baik kanwil maupun Kemenag kabupaten/kota se-Jateng, serta perlunya memperkuat berkoordinasi dan konsolidasi dengan media mainstream, karena kecepatan dalam merespon isu membantu masyarakat mendapatkan jawaban faktual dan aktual, resmi dari Kementerian Agama.
"Testimoni jamaah penting, namun tambah bobotnya dengan testimoni dari kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH), pemuka agama atau tokoh masyarakat. Testimoni tanpa rekayasa akan jadi nilai interest bagi masyarakat,” kata Musta'in mengingatkan konten testimoni penyelenggaraan ibadah haji harus berbobot dan tidak perlu rekayasa. .
Musta'in menegaskan Kementerian Agama senantiasa berupaya agar setiap pelayanan jadi prestasi di hati umat, karenanya persoalan umat jadi tamparan keras bagi Kementerian Agama untuk terus berbenah.
“Janganlah menutup kebencian dengan kebencian, namun dengan kebaikan,” pesan Kakanwil.
Menengok isu aktual yang beredar, kata Musta'in, maka perlu mengamplifikasi capaian penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/ 2024 M. Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo berserta seluruh Pranata Humas Kemenag Jateng perlu bergandeng tangan menceritakan pelayanan haji yang ramah lansia dan riang gembira.
"Prestasi-prestasi yang telah dilakukan perlu dimunculkan, diamplifikasi ke ruang publik yang lebih luas. Tidak cukup di media internal Kemenag namun media mainstream juga," kata Musta’in di hadapan Kabid, Pembimas Kanwil, 35 Kepala Kemenag Kabupaten/Kota se-Jateng yang didampingi Kasi PHU-nya masing-masing.
Langkah yang dilakukan di antaranya dengan memaksimalkan media sosial yang dimiliki, baik kanwil maupun Kemenag kabupaten/kota se-Jateng, serta perlunya memperkuat berkoordinasi dan konsolidasi dengan media mainstream, karena kecepatan dalam merespon isu membantu masyarakat mendapatkan jawaban faktual dan aktual, resmi dari Kementerian Agama.
"Testimoni jamaah penting, namun tambah bobotnya dengan testimoni dari kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH), pemuka agama atau tokoh masyarakat. Testimoni tanpa rekayasa akan jadi nilai interest bagi masyarakat,” kata Musta'in mengingatkan konten testimoni penyelenggaraan ibadah haji harus berbobot dan tidak perlu rekayasa. .
Musta'in menegaskan Kementerian Agama senantiasa berupaya agar setiap pelayanan jadi prestasi di hati umat, karenanya persoalan umat jadi tamparan keras bagi Kementerian Agama untuk terus berbenah.
“Janganlah menutup kebencian dengan kebencian, namun dengan kebaikan,” pesan Kakanwil.