Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi 574.106 kilogram dari Kementerian Pertanian untuk memenuhi kebutuhan para petani.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Lili Sulistyawati di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai menyalurkan alokasi pupuk bersubsidi tersebut secara bertahap kepada para petani.
"Penyaluran pupuk kepada para petani memang belum semua dilakukan karena penggunaannya sampai akhir tahun 2024," katanya.
Sebanyak 574.106 kilogram pupuk bersubsidi tersebut terdiri atas pupuk urea sebanyak 287.028 kilogram, NPK Phonska 222.078 kilogram, dan pupuk baru yaitu pupuk organik granul (POG) awalnya dijatah 65 ribu kilogram namun ternyata yang dibutuhkan hanya 5.500 kilogram.
Ia yang didampingi Analis Pemasaran Hasil Pertanian Gilang Bagus Pradana mengatakan dari total alokasi tersebut, sejak Januari 2024 hingga Juni 2024 sudah tersalurkan 130.474 kilogram pupuk urea, 98.422 kilogram NPK Phonska, dan pupuk POG belum disalurkan.
Adapun mekanisme penyaluran pupuk subsidi tersebut, kata dia, yakni penyaluran dari Pupuk Indonesia disalurkan ke distributor melalui PT Sang Hyang Seri (untuk pupuk urea) dan PT Gresik Cipta Sejahtera (pupuk NPK Phonska).
Dari dua distributor tersebut, kata dia, langsung mengirimkan ke kios pupuk lengkap (KPL) dan selanjutnya petani akan menebus atau mengambil pupuknya di masing masing KPL terdekat.
"Harga pupuk urea sesuai HET Rp2.250 per kilogram, NPK Phonska Rp2.300 per kilogram, serta POG Rp800 per kilogram," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Lili Sulistyawati di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai menyalurkan alokasi pupuk bersubsidi tersebut secara bertahap kepada para petani.
"Penyaluran pupuk kepada para petani memang belum semua dilakukan karena penggunaannya sampai akhir tahun 2024," katanya.
Sebanyak 574.106 kilogram pupuk bersubsidi tersebut terdiri atas pupuk urea sebanyak 287.028 kilogram, NPK Phonska 222.078 kilogram, dan pupuk baru yaitu pupuk organik granul (POG) awalnya dijatah 65 ribu kilogram namun ternyata yang dibutuhkan hanya 5.500 kilogram.
Ia yang didampingi Analis Pemasaran Hasil Pertanian Gilang Bagus Pradana mengatakan dari total alokasi tersebut, sejak Januari 2024 hingga Juni 2024 sudah tersalurkan 130.474 kilogram pupuk urea, 98.422 kilogram NPK Phonska, dan pupuk POG belum disalurkan.
Adapun mekanisme penyaluran pupuk subsidi tersebut, kata dia, yakni penyaluran dari Pupuk Indonesia disalurkan ke distributor melalui PT Sang Hyang Seri (untuk pupuk urea) dan PT Gresik Cipta Sejahtera (pupuk NPK Phonska).
Dari dua distributor tersebut, kata dia, langsung mengirimkan ke kios pupuk lengkap (KPL) dan selanjutnya petani akan menebus atau mengambil pupuknya di masing masing KPL terdekat.
"Harga pupuk urea sesuai HET Rp2.250 per kilogram, NPK Phonska Rp2.300 per kilogram, serta POG Rp800 per kilogram," katanya.