Banyumas (ANTARA) - Warga di Desa Batuanten, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengharapkan bantuan pangan yang digelontorkan pemerintah untuk menekan gejolak kenaikan harga beras dapat terus berlanjut.
"Informasinya, bulan ini merupakan penyaluran bantuan pangan yang terakhir, di sini kurang lebih ada 857 keluarga penerima manfaat/KPM," kata Kepala Desa Batuanten Yuliarto, di sela penyaluran bantuan pangan, di Pendopo Balai Desa Batuanten, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Kamis.
Ia mengakui bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram per KPM tersebut sangat membantu masyarakat dalam menghadapi gejolak kenaikan harga beras yang berdampak terhadap penurunan daya beli.
Di samping itu, kata dia, gabah hasil panen petani banyak yang rusak akibat serangan hama wereng batang cokelat.
Oleh karena itu, kata dia, warga sangat berharap program bantuan pangan dapat terus berlanjut.
"Semoga bisa berlanjut, karena harga beras kualitas medium di tingkat pengecer saat ini berkisar Rp14.000-Rp15.000 per kilogram. Jadi bantuan pangan ini sangat membantu warga, syukur nantinya ada lauknya juga seperti BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai)," katanya pula.
Kendati demikian, Yuliarto mengharapkan jika program bantuan pangan tersebut berlanjut, dilakukan sinkronisasi data KPM dengan melibatkan pemerintah desa setempat agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran.
Dalam kesempatan terpisah, Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyumas Prawoko Setyo Aji mengatakan pihaknya saat sekarang tengah menyelesaikan penyaluran bantuan pangan alokasi bulan Juni yang merupakan penyaluran terakhir tahap kedua.
"Besok (Jumat, Red.) merupakan penyaluran terakhir untuk Kabupaten Banyumas, yakni di wilayah Kecamatan Sumbang, Gumelar, dan Kebasen," katanya.
Ia mengatakan alokasi bantuan pangan untuk Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara sebanyak 6.900 ton per bulan.
Menurut dia, Perum Bulog hingga saat ini masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat khususnya Badan Pangan Nasional (Bapanas) terkait dengan kelanjutan program bantuan pangan tersebut.
Disinggung mengenai pengadaan cadangan pangan pemerintah yang dilaksanakan Perum Bulog Cabang Banyumas, dia mengatakan hingga saat ini telah mencapai kisaran 21.000 ton beras atau telah melampaui target yang sebesar 18.000 ton untuk tahun 2024.
"Stok beras yang masuk gudang Bulog Banyumas saat ini memang hanya berkisar 50-100 ton per hari, karena sebagian besar area persawahan di Banyumas Raya tengah memasuki masa tanam," katanya lagi.
Baca juga: Harga komoditas pangan di Pekalongan relatif turun
"Informasinya, bulan ini merupakan penyaluran bantuan pangan yang terakhir, di sini kurang lebih ada 857 keluarga penerima manfaat/KPM," kata Kepala Desa Batuanten Yuliarto, di sela penyaluran bantuan pangan, di Pendopo Balai Desa Batuanten, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Kamis.
Ia mengakui bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram per KPM tersebut sangat membantu masyarakat dalam menghadapi gejolak kenaikan harga beras yang berdampak terhadap penurunan daya beli.
Di samping itu, kata dia, gabah hasil panen petani banyak yang rusak akibat serangan hama wereng batang cokelat.
Oleh karena itu, kata dia, warga sangat berharap program bantuan pangan dapat terus berlanjut.
"Semoga bisa berlanjut, karena harga beras kualitas medium di tingkat pengecer saat ini berkisar Rp14.000-Rp15.000 per kilogram. Jadi bantuan pangan ini sangat membantu warga, syukur nantinya ada lauknya juga seperti BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai)," katanya pula.
Kendati demikian, Yuliarto mengharapkan jika program bantuan pangan tersebut berlanjut, dilakukan sinkronisasi data KPM dengan melibatkan pemerintah desa setempat agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran.
Dalam kesempatan terpisah, Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyumas Prawoko Setyo Aji mengatakan pihaknya saat sekarang tengah menyelesaikan penyaluran bantuan pangan alokasi bulan Juni yang merupakan penyaluran terakhir tahap kedua.
"Besok (Jumat, Red.) merupakan penyaluran terakhir untuk Kabupaten Banyumas, yakni di wilayah Kecamatan Sumbang, Gumelar, dan Kebasen," katanya.
Ia mengatakan alokasi bantuan pangan untuk Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara sebanyak 6.900 ton per bulan.
Menurut dia, Perum Bulog hingga saat ini masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat khususnya Badan Pangan Nasional (Bapanas) terkait dengan kelanjutan program bantuan pangan tersebut.
Disinggung mengenai pengadaan cadangan pangan pemerintah yang dilaksanakan Perum Bulog Cabang Banyumas, dia mengatakan hingga saat ini telah mencapai kisaran 21.000 ton beras atau telah melampaui target yang sebesar 18.000 ton untuk tahun 2024.
"Stok beras yang masuk gudang Bulog Banyumas saat ini memang hanya berkisar 50-100 ton per hari, karena sebagian besar area persawahan di Banyumas Raya tengah memasuki masa tanam," katanya lagi.
Baca juga: Harga komoditas pangan di Pekalongan relatif turun