Semarang (ANTARA) - Memperingati Dies Natalis Ke-37, Fakultas Hukum Universitas Semarang (FH USM) mengadakan penyerahan apresiasi Alumni FH USM, berupa beasiswa kepada para lulusan berprestasi pada wisuda ke-68 FH USM, Rabu, 26 Juni 2024, di Auditorium Ir Widjatmoko USM
Pada acara tersebut, Dr Aan Tawli SH MH memberikan apresiasi khusus kepada lima lulusan yang berhasil mencapai prestasi akademis luar biasa. Feyza Adha Alsyanda dinobatkan sebagai lulusan terbaik dan menerima penghargaan berupa uang tunai sebesar Rp10 juta.
Selain Feyza, empat lulusan lainnya juga mendapatkan apresiasi yang istimewa berkat pencapaian IPK mereka yang mengesankan.
Kumala Wahyu Paldina, dengan IPK 3,90, menerima beasiswa untuk melanjutkan studi S2 di Magister Hukum USM. Fransiska Intan Cahyaningrum, yang meraih IPK 3,94, juga mendapatkan beasiswa studi S2 di Magister Hukum USM.
Brenda Olivia Grasera, dengan IPK 3,97, diberikan beasiswa yang sama. Prestasi tertinggi dicapai oleh Nabila Najwa Arifiani yang meraih IPK 3,99, menjadikannya salah satu lulusan paling cemerlang dan mendapatkan beasiswa untuk studi S2 di Magister Hukum USM.
Kemudian, dalam sambutannya, Dr Aan Tawli SH MH menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada para lulusan yang telah berhasil meraih prestasi akademis gemilang.
“Ini adalah wujud syukur kita. Fakultas Hukum Universitas Semarang layak menyandang predikat unggul,” ungkap Dr. Aan Tawli.
“Kita harus mulai berpikir untuk memberikan tantangan kepada mahasiswa untuk mengejar prestasi akademis. Meskipun ada pandangan bahwa IPK dan gelar tidak selalu menentukan kesuksesan, saya masih meyakini bahwa landasan akademis sangat penting,” lanjutnya.
Dr Aan juga memberikan nasihat kepada para lulusan untuk fokus pada pendidikan sebelum memikirkan pernikahan.
“Jangan pernah berpikir untuk menikah sebelum selesai studi. Menikah akan menambah tanggung jawab yang mungkin belum mampu kalian tanggung secara psikologis di usia muda,” tegasnya.
Selain itu, Dr Aan juga menyoroti perlunya mengurangi kegiatan yang dapat mengganggu fokus pada pendidikan.
“Ketika kuliah, fokuslah pada pendidikan. Yang penting adalah kemampuan dan prestasi kalian,” lanjutnya.
Dr Aan juga menyampaikan bahwa apresiasi tidak hanya berupa beasiswa, tetapi juga kesempatan untuk magang dan mengikuti pendidikan profesi advokat di kantornya.
“Kami juga memberikan kesempatan untuk magang di kantor kami yang fokus pada hukum bisnis dan penanganan sengketa agraria. Kami menghargai intelektual akademisi dan akan terus mendukung pengembangan kalian,” tambahnya. ***
Pada acara tersebut, Dr Aan Tawli SH MH memberikan apresiasi khusus kepada lima lulusan yang berhasil mencapai prestasi akademis luar biasa. Feyza Adha Alsyanda dinobatkan sebagai lulusan terbaik dan menerima penghargaan berupa uang tunai sebesar Rp10 juta.
Selain Feyza, empat lulusan lainnya juga mendapatkan apresiasi yang istimewa berkat pencapaian IPK mereka yang mengesankan.
Kumala Wahyu Paldina, dengan IPK 3,90, menerima beasiswa untuk melanjutkan studi S2 di Magister Hukum USM. Fransiska Intan Cahyaningrum, yang meraih IPK 3,94, juga mendapatkan beasiswa studi S2 di Magister Hukum USM.
Brenda Olivia Grasera, dengan IPK 3,97, diberikan beasiswa yang sama. Prestasi tertinggi dicapai oleh Nabila Najwa Arifiani yang meraih IPK 3,99, menjadikannya salah satu lulusan paling cemerlang dan mendapatkan beasiswa untuk studi S2 di Magister Hukum USM.
Kemudian, dalam sambutannya, Dr Aan Tawli SH MH menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada para lulusan yang telah berhasil meraih prestasi akademis gemilang.
“Ini adalah wujud syukur kita. Fakultas Hukum Universitas Semarang layak menyandang predikat unggul,” ungkap Dr. Aan Tawli.
“Kita harus mulai berpikir untuk memberikan tantangan kepada mahasiswa untuk mengejar prestasi akademis. Meskipun ada pandangan bahwa IPK dan gelar tidak selalu menentukan kesuksesan, saya masih meyakini bahwa landasan akademis sangat penting,” lanjutnya.
Dr Aan juga memberikan nasihat kepada para lulusan untuk fokus pada pendidikan sebelum memikirkan pernikahan.
“Jangan pernah berpikir untuk menikah sebelum selesai studi. Menikah akan menambah tanggung jawab yang mungkin belum mampu kalian tanggung secara psikologis di usia muda,” tegasnya.
Selain itu, Dr Aan juga menyoroti perlunya mengurangi kegiatan yang dapat mengganggu fokus pada pendidikan.
“Ketika kuliah, fokuslah pada pendidikan. Yang penting adalah kemampuan dan prestasi kalian,” lanjutnya.
Dr Aan juga menyampaikan bahwa apresiasi tidak hanya berupa beasiswa, tetapi juga kesempatan untuk magang dan mengikuti pendidikan profesi advokat di kantornya.
“Kami juga memberikan kesempatan untuk magang di kantor kami yang fokus pada hukum bisnis dan penanganan sengketa agraria. Kami menghargai intelektual akademisi dan akan terus mendukung pengembangan kalian,” tambahnya. ***