Demak (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengajak semua organisasi perangkat daerah (OPD) hingga jajaran pemerintahan desa dan kelurahan membeli produk lokal setiap kegiatan untuk memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat.
"Dengan membeli produk lokal, tentunya pelaku usaha mikro kecil dan menengah juga berpeluang untuk berkembang dan besar. Dengan catatan kualitas produk harus dijaga," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Demak Akhmad Sugiyarto di Demak, Jumat.
Apalagi, Pemkab Demak juga memiliki komitmen mewujudkan cita-cita "one village one product", sehingga perlu dukungan melalui jajaran pemerintah berbelanja produk lokal untuk memenuhi kebutuhan setiap aktivitas.
Contohnya ketika kantor kecamatan menyelenggarakan pertemuan bisa berbelanja produk yang dibutuhkan di wilayah setempat. Jika kegiatannya berulang, tentu bisa bergiliran agar ada kesempatan yang sama bagi pelaku UMKM untuk berkembang.
Demikian juga untuk pemerintahan desa harus memprioritaskan membeli produk dari lokal desa setempat untuk mendukung perkembangannya.
"Harapan kami, segala kegiatan, mulai dari rapat, koordinasi, sosialisasi, atau pelatihan agar menggunakan produk lokal baik dari sektor pertanian, perikanan, atau hasil olahan UMKM Demak. Harapan nantinya, mereka bisa masuk ke katalog elektronik (e-Katalog) agar pangsa pasarnya semakin luas," ujarnya.
Baca juga: Kepala LKPP kaget serapan produk lokal Pemkab Banyumas 43,57 persen
Baca juga: Kepala LKPP kaget serapan produk lokal Pemkab Banyumas 43,57 persen
Camat Gajah Haryoto mengakui sudah menginstruksikan semua jajaran, termasuk 14 kepala desa, untuk memprioritaskan produk lokal desa masing-masing setiap menggelar acara.
"Kebutuhan apapun, prioritaskan mencari di wilayah desanya terlebih dahulu karena beberapa tahun terakhir hampir semua pelaku UMKM mendapatkan pembinaan mulai dari cara pengurusan legalitas usaha hingga membuat produk berkualitas dan kemasan menarik konsumen," ujarnya ditemui seusai menghadiri silaturahmi kepala desa dan pelaku UMKM se-Kecamatan Gajah di aula kantor Kecamatan Gajah.
Selain itu kata dia, diadakan pelatihan pemasaran, baik secara konvensional maupun daring memanfaatkan media sosial maupun jual beli secara daring.
Koordinator UMKM Kecamatan Gajah Muhammad Mufad mengakui dukungan pemerintah dalam bentuk berbelanja setiap ada kegiatan memang dibutuhkan, sehingga usaha mereka bisa berkembang.
"Selama ini, kami juga sudah mengikuti berbagai pelatihan yang difasilitasi pemerintah termasuk dalam hal pemasaran, sehingga dari 60 pelaku UMKM mayoritas memanfaatkan pemasaran secara daring, baik melalui media sosial maupun perdagangan elektronik atau e-commerce," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Pekalongan siap fasilitasi UMKM lokal bersaing di pasar global
Baca juga: UNS ajak masyarakat manfaatkan buah lokal untuk makanan olahan
Baca juga: Bupati : Pameran produk lokal Kudus 2023 bantu UMKM naik kelas
Baca juga: Pemkot Pekalongan siap fasilitasi UMKM lokal bersaing di pasar global
Baca juga: UNS ajak masyarakat manfaatkan buah lokal untuk makanan olahan
Baca juga: Bupati : Pameran produk lokal Kudus 2023 bantu UMKM naik kelas