Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dalam pengawasan menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H hingga pekan ini tidak menemukan hewan ternak yang terserang penyakit berbahaya.
"Penyakit berbahaya tidak ditemukan. Namun, tim yang diturunkan dalam melakukan pengawasan memang menemukan hewan ternak dari luar daerah yang flu maupun kembung karena perbedaan cuaca," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Arin Nikmah di Kudus, Rabu.
Menurut dia, hewan ternak tersebut masih membutuhkan waktu penyesuaian. Namun, tim kesehatan hewan ternak yang diturunkan sudah melakukan pengobatan, termasuk memberikan vitamin.
Hewan ternak lain yang kurang sehat, kata dia, juga diberikan vitamin agar daya tahan tubuhnya pulih untuk menghindari kemungkinan terjangkit penyakit.
Pengawasan hewan ternak tersebut, tidak hanya menyasar pasar hewan, melainkan ke sejumlah pengepul maupun pedagang yang sejak beberapa pekan melakukan penambahan jumlah hewan ternak untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 H.
"Beberapa di antaranya memang sudah ada yang tertempel label bahwa hewan ternak tersebut sudah vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK), yang menunjukkan bahwa hewan tersebut dijamin kesehatannya," ujarnya.
Meskipun belum ada temuan hewan ternak yang berpenyakit, dia meminta masyarakat yang hendak membeli hewan ternak untuk dijadikan hewan kurban tetap waspada.
"Kami juga membuka pelayanan pengecekan kesehatan hewan ternak sebelum dijadikan hewan kurban," ujarnya.
Hingga pekan ini, dia mengakui terdapat 10 permohonan dari sejumlah tempat ibadah maupun sekolah yang meminta pendampingan untuk pengecekan kesehatan hewan ternak sebelum hewan ternak disembelih.
Baca juga: 10 tim cek hewan kurban jelang Idul Adha di Boyolali
"Penyakit berbahaya tidak ditemukan. Namun, tim yang diturunkan dalam melakukan pengawasan memang menemukan hewan ternak dari luar daerah yang flu maupun kembung karena perbedaan cuaca," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Arin Nikmah di Kudus, Rabu.
Menurut dia, hewan ternak tersebut masih membutuhkan waktu penyesuaian. Namun, tim kesehatan hewan ternak yang diturunkan sudah melakukan pengobatan, termasuk memberikan vitamin.
Hewan ternak lain yang kurang sehat, kata dia, juga diberikan vitamin agar daya tahan tubuhnya pulih untuk menghindari kemungkinan terjangkit penyakit.
Pengawasan hewan ternak tersebut, tidak hanya menyasar pasar hewan, melainkan ke sejumlah pengepul maupun pedagang yang sejak beberapa pekan melakukan penambahan jumlah hewan ternak untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 H.
"Beberapa di antaranya memang sudah ada yang tertempel label bahwa hewan ternak tersebut sudah vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK), yang menunjukkan bahwa hewan tersebut dijamin kesehatannya," ujarnya.
Meskipun belum ada temuan hewan ternak yang berpenyakit, dia meminta masyarakat yang hendak membeli hewan ternak untuk dijadikan hewan kurban tetap waspada.
"Kami juga membuka pelayanan pengecekan kesehatan hewan ternak sebelum dijadikan hewan kurban," ujarnya.
Hingga pekan ini, dia mengakui terdapat 10 permohonan dari sejumlah tempat ibadah maupun sekolah yang meminta pendampingan untuk pengecekan kesehatan hewan ternak sebelum hewan ternak disembelih.
Baca juga: 10 tim cek hewan kurban jelang Idul Adha di Boyolali