Semarang (ANTARA) - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mempersilakan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep jika akan mendaftar ke PKB sebagai bakal calon Gubernur DKI dalam Pilkada 2024 nanti.
"Siapapun yang akan mendaftar, mau Mas Anies, Sudirman Said, atau Kaesang, akan kita uji kapasitas, kualitas visi misi, dan keterpilihannya," kata Muhaimin di Semarang, Kamis.
Ia menyebut komunikasi Anies Baswedan dengan DPW PKB DKI Jakarta sudah mengerucut.
Meski demikian, lanjut dia, seluruh bakal calon yang mendaftar melalui PKB akan melalui uji kelayakan dan kepatutan.
Secara nasional, lanjut dia, terdapat sekitar tiga ribu bakal calon yang mendaftar ke PKB untuk memperoleh rekomendasi maju dalam pilkada di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Sementara, menurut dia, baru 38 bakal calon yang sudah diterbitkan rekomendasinya.
Para calon, lanjut dia, tidak hanya berasal dari internal PKB, namun juga partai politik yang lain.
"Ada kalanya sulit karena harus menunggu koalisi, tapi juga harus menunggu kompetisi antar kandidat," tambahnya.
Ia juga mengakui tidak mudah dalam menentukan bakal calon yang akan diusung dengan jumlah kandidat yang banyak, namun di waktu yang pendek ini.
"Siapapun yang akan mendaftar, mau Mas Anies, Sudirman Said, atau Kaesang, akan kita uji kapasitas, kualitas visi misi, dan keterpilihannya," kata Muhaimin di Semarang, Kamis.
Ia menyebut komunikasi Anies Baswedan dengan DPW PKB DKI Jakarta sudah mengerucut.
Meski demikian, lanjut dia, seluruh bakal calon yang mendaftar melalui PKB akan melalui uji kelayakan dan kepatutan.
Secara nasional, lanjut dia, terdapat sekitar tiga ribu bakal calon yang mendaftar ke PKB untuk memperoleh rekomendasi maju dalam pilkada di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Sementara, menurut dia, baru 38 bakal calon yang sudah diterbitkan rekomendasinya.
Para calon, lanjut dia, tidak hanya berasal dari internal PKB, namun juga partai politik yang lain.
"Ada kalanya sulit karena harus menunggu koalisi, tapi juga harus menunggu kompetisi antar kandidat," tambahnya.
Ia juga mengakui tidak mudah dalam menentukan bakal calon yang akan diusung dengan jumlah kandidat yang banyak, namun di waktu yang pendek ini.