Solo (ANTARA) - Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) Surakarta berhasil meraih penghargaan internasional dari American Heart Association atas kinerja pelayanan klinik gagal jantung.  

Direktur RS UNS Hartono di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan klinik gagal jantung RS UNS sudah berdiri pada tahun 2017, selanjutnya diresmikan dan beroperasi penuh sejak Agustus 2019.

Pihaknya mencatat sejak tahun 2017-2022 ada sekitar 1.200 pasien gagal jantung yang ditangani oleh RS UNS. Menurut dia, angka ini terhitung sangat tinggi untuk wilayah Solo Raya.

"Hingga saat ini, klinik khusus ini menjadi satu-satunya klinik gagal jantung di Jawa Tengah yang terafiliasi dengan Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI)," katanya.  

Terkait dengan capaian penghargaan tersebut, diharapkannya menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para pasien.  

"Ini bukan merupakan hasil akhir atau akhir dari suatu proses. Justru ini adalah awal dari suatu proses dengan pengakuan tingkat internasional terkait pelayanan jantung. Harapannya, makin hari kami dapat meningkatkan kualitas layanan, khususnya di klinik gagal jantung," katanya.  

Sementara itu, pengakuan dari American Heart Association adalah penghargaan terhadap klinik gagal jantung RS UNS atas konsistensi selama 2017-2023, yakni konsistensi untuk merawat pasien-pasien gagal jantung serta ketersediaan obat dan dosis yang sesuai standar internasional. RS UNS menjadi satu-satunya RS tipe C yang mendapatkan penghargaan dari American Heart Association.  

Kepala KSM Jantung dan Pembuluh Darah RS UNS Habibie Arifianto mengatakan rumah sakit tersebut sudah menstandardisasi pelayanan jantung. Ia mengatakan RS UNS juga melakukan pencarian etiologi atau penyebab gagal jantung dan mengatasi langsung dari akarnya menggunakan alat-alat berstandar.

"Harapannya pasien gagal jantung dapat mengalami perbaikan setelah berobat. RS UNS juga tercatat dapat menurunkan angka kematian gagal jantung dan keluar masuk berulang akibat gagal jantung mulai dari 2017 hingga saat ini," katanya.

Kepala Instalasi Laboratorium Kateterisasi RS UNS Irnizarifka mengatakan RS UNS terus mengobati pasien sesuai dengan standar internasional dan dimuat dalam tulisan ilmiah yang dipublikasikan.

"Dari situ dapat diketahui tingkat kematian pasien gagal jantung di RS UNS dalam satu tahun adalah 7,4 persen, di mana angka tersebut sangat kecil dibandingkan dengan registri data Eropa dan Asia," katanya.

Baca juga: Wali Kota Semarang minta percepatan pembangunan RSUD Mijen

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024