Semarang (ANTARA) - Guna memastikan pengisian LPG sesuai dengan takaran, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah melakukan kunjungan dan pengujian sampel pengisian LPG 3 kg serentak di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Jawa Tengah, Rabu (29/5).
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengungkapkan kunjungan ini sifatnya rutin dilakukan per 3 bulan dengan melaksanakan audit Pertamina Way demi memenuhi ketepatan kualitas dan kuantitas LPG bagi konsumen.
“Pengecekan dilakukan ke SPBE di Jawa Tengah seperti di wilayah Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Kendal. Pengecekan dilakukan dengan pengecekan berat tabung apakah sudah sesuai standar yang ditetapkan, pengecekan dokumen tera, pengecekan mesin pengisian gas ke tabung di SPBE (unit filling machine/UFM). Hasil pengecekan menunjukkan bahwa persentase sampel sesuai dengan ketentuan dan berat tabung sesuai dengan standar,” tutur Brasto.
Pelaksanaan uji sampel tabung dilakukan setiap hari oleh SPBE yang dituangkan dalam logbook sampling harian, pengujian sampel dilakukan tiga tabung per mesin UFM dilakukan pagi sebelum operasional untuk memastikan pengaturan UFM sesuai 3 kg berat isinya.
Hasil monitor dan pengecekan tersebut senantiasa dilaporkan dengan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dan juga dilaporkan melalui internal Pertamina Patra Niaga khususnya Regional Jawa Bagian Tengah.
Sebagai informasi berat total produk LPG 3 kg adalah 8kg yang terdiri dari berat tabung 5 kg dan berat isi LPG 3 kg, Pembelian LPG di pangkalan resmi, konsumen dapat menimbang langsung tabung yang akan dibeli apabila tidak sesuai beratnya maka pangkalan wajib mengganti.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Regional, Mars Ega Legowo mengapresiasi sinergi antara Kementerian Perdagangan, Pertamina dan Kementerian ESDM untuk pengawasan distribusi LPG selama ini.
"Melalui Pertamina Way (sistem audit bagi seluruh SPBE oleh lembaga audit yang kompeten dan independen) ini diharapkan seluruh SPBE dapat beroperasi sesuai SOP yang ditetapkan,” jelas Mars Ega.
Senada dengan pernyataan diatas, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, bahwa Pertamina Patra Niaga akan terus meningkatkan sinergi bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian ESDM tidak hanya dalam pengawasan, namun juga perbaikan sistem agar penyaluran LPG 3 kg berjalan dengan baik mulai pengisian di SPBE hingga ke masyarakat.
Apabila konsumen memiliki keluhan terkait produk dan layanan LPG Pertamina, dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 melalui saluran sebagai berikut:
Voice: 135
Video Call: Aplikasi MyPertamina
Chatbot NADIA: Aplikasi MyPertamina & WhatsApp (08111350135)
Email: pcc135@pertamina.com
Instagram:pertamina.135 (https://www.instagram.com/pertamina.135/)
Twitter: @pertamina135 (https://twitter.com/pertamina135)
Facebook: Pertamina Call Center 135 (https://www.facebook.com/pertaminacallcenter135/) ***
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengungkapkan kunjungan ini sifatnya rutin dilakukan per 3 bulan dengan melaksanakan audit Pertamina Way demi memenuhi ketepatan kualitas dan kuantitas LPG bagi konsumen.
“Pengecekan dilakukan ke SPBE di Jawa Tengah seperti di wilayah Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Kendal. Pengecekan dilakukan dengan pengecekan berat tabung apakah sudah sesuai standar yang ditetapkan, pengecekan dokumen tera, pengecekan mesin pengisian gas ke tabung di SPBE (unit filling machine/UFM). Hasil pengecekan menunjukkan bahwa persentase sampel sesuai dengan ketentuan dan berat tabung sesuai dengan standar,” tutur Brasto.
Pelaksanaan uji sampel tabung dilakukan setiap hari oleh SPBE yang dituangkan dalam logbook sampling harian, pengujian sampel dilakukan tiga tabung per mesin UFM dilakukan pagi sebelum operasional untuk memastikan pengaturan UFM sesuai 3 kg berat isinya.
Hasil monitor dan pengecekan tersebut senantiasa dilaporkan dengan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dan juga dilaporkan melalui internal Pertamina Patra Niaga khususnya Regional Jawa Bagian Tengah.
Sebagai informasi berat total produk LPG 3 kg adalah 8kg yang terdiri dari berat tabung 5 kg dan berat isi LPG 3 kg, Pembelian LPG di pangkalan resmi, konsumen dapat menimbang langsung tabung yang akan dibeli apabila tidak sesuai beratnya maka pangkalan wajib mengganti.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Regional, Mars Ega Legowo mengapresiasi sinergi antara Kementerian Perdagangan, Pertamina dan Kementerian ESDM untuk pengawasan distribusi LPG selama ini.
"Melalui Pertamina Way (sistem audit bagi seluruh SPBE oleh lembaga audit yang kompeten dan independen) ini diharapkan seluruh SPBE dapat beroperasi sesuai SOP yang ditetapkan,” jelas Mars Ega.
Senada dengan pernyataan diatas, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, bahwa Pertamina Patra Niaga akan terus meningkatkan sinergi bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian ESDM tidak hanya dalam pengawasan, namun juga perbaikan sistem agar penyaluran LPG 3 kg berjalan dengan baik mulai pengisian di SPBE hingga ke masyarakat.
Apabila konsumen memiliki keluhan terkait produk dan layanan LPG Pertamina, dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 melalui saluran sebagai berikut:
Voice: 135
Video Call: Aplikasi MyPertamina
Chatbot NADIA: Aplikasi MyPertamina & WhatsApp (08111350135)
Email: pcc135@pertamina.com
Instagram:pertamina.135 (https://www.instagram.com/pertamina.135/)
Twitter: @pertamina135 (https://twitter.com/pertamina135)
Facebook: Pertamina Call Center 135 (https://www.facebook.com/pertaminacallcenter135/) ***