Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ambil bagian pada pengembangan robot di Indonesia dengan menjadi tuan rumah Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024 yang saat ini sudah memasuki babak seleksi wilayah I dan II.
"Seleksi awal sudah dilakukan dan yang kedua juga sudah dilakukan. Saat ini tahap seleksi wilayah 1 dan 2," kata Rektor UMS Sofyan Anif di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan di era teknologi banyak pendekatan yang dilakukan berbasis dalam jaringan.
"Tentunya ini merupakan tugas berat tetapi juga bagian dari tugas anak-anak bangsa. Mereka punya talenta hebat, mampu merancang robot termasuk jadi programmer robotnya," katanya.
Ia mengatakan capaian tersebut harus dihargai karena merupakan pintu masuk bahwa Bangsa Indonesia sudah memiliki arah yang jelas bagi perkembangan teknologi.
"Kemajuan para mahasiswa dibuktikan dengan talenta mereka yang menguasai teknologi secara lebih luas," katanya.
Ia mengatakan pada tahap penyisihan ini dilakukan secara daring. Selanjutnya, akan dilakukan seleksi tingkat nasional pada tanggal 1 Juli 2024 yang juga bertempat di Edutorium UMS.
"Pada seleksi tingkat nasional akan dilakukan full offline," katanya.
Sementara itu, pada kompetisi tersebut UMS mengirimkan empat tim pada divisi Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI), Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), dan Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).
"Kalau total peserta pada kompetisi ini ada 317 tim dengan tujuh kategori yang dilombakan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Juri KRI 2024 Benyamin Kusumoputro mengatakan mengenai robotika, sebenarnya Indonesia tidak terlalu kalah dengan di luar negeri.
Meski demikian, faktor perekonomian belum memberikan dukungan yang optimal.
"Itu sebenarnya yang jadi konsen kita. Jadi jangan sampai semangat tentang pengembangan keilmuan terutama di bidang otonomi, otonomus, robotik itu menjadi berkurang peminatnya," katanya.
Baca juga: Rayakan Hari KI, Kemenkumhan gelar siniar bersama UMS
"Seleksi awal sudah dilakukan dan yang kedua juga sudah dilakukan. Saat ini tahap seleksi wilayah 1 dan 2," kata Rektor UMS Sofyan Anif di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan di era teknologi banyak pendekatan yang dilakukan berbasis dalam jaringan.
"Tentunya ini merupakan tugas berat tetapi juga bagian dari tugas anak-anak bangsa. Mereka punya talenta hebat, mampu merancang robot termasuk jadi programmer robotnya," katanya.
Ia mengatakan capaian tersebut harus dihargai karena merupakan pintu masuk bahwa Bangsa Indonesia sudah memiliki arah yang jelas bagi perkembangan teknologi.
"Kemajuan para mahasiswa dibuktikan dengan talenta mereka yang menguasai teknologi secara lebih luas," katanya.
Ia mengatakan pada tahap penyisihan ini dilakukan secara daring. Selanjutnya, akan dilakukan seleksi tingkat nasional pada tanggal 1 Juli 2024 yang juga bertempat di Edutorium UMS.
"Pada seleksi tingkat nasional akan dilakukan full offline," katanya.
Sementara itu, pada kompetisi tersebut UMS mengirimkan empat tim pada divisi Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI), Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), dan Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).
"Kalau total peserta pada kompetisi ini ada 317 tim dengan tujuh kategori yang dilombakan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Juri KRI 2024 Benyamin Kusumoputro mengatakan mengenai robotika, sebenarnya Indonesia tidak terlalu kalah dengan di luar negeri.
Meski demikian, faktor perekonomian belum memberikan dukungan yang optimal.
"Itu sebenarnya yang jadi konsen kita. Jadi jangan sampai semangat tentang pengembangan keilmuan terutama di bidang otonomi, otonomus, robotik itu menjadi berkurang peminatnya," katanya.
Baca juga: Rayakan Hari KI, Kemenkumhan gelar siniar bersama UMS