Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menggencarkan gerakan minat baca masyarakat khususnya anak-anak melalui lomba bercerita.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pekalongan Soeroso di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa kegiatan lomba bercerita tersebut sekaligus sebagai wadah "nguri-uri" (melestarikan) budaya lokal.
"Kami melihat kegiatan lomba bercerita yang digelar hari ini (Rabu) banyak diikuti puluhan pelajar. Hal ini menggambarkan bahwa lomba bercerita diminati oleh anak-anak," katanya.
Menurut dia, pada tahun ini, jumlah peserta lomba bercerita lebih banyak dibanding daripada tahun sebelumnya.
Hal itu, kata dia, menjadi gambaran bahwa gairah berliterasi pada tingkat anak sekolah tidak padam justru semakin meningkat.
Ia mengatakan semangat ini tidak terlepas dari upaya yang telah dilakukan oleh para bunda literasi dan guru pendidik dalam menggelorakan budaya membaca.
"Memang pada lomba bercerita ini tidak ada tema khusus, peserta dibebaskan membawakan cerita namun sesuai dengan usia mereka," kata Soeroso.
Ia mengatakan pada lomba bercerita tersebut diikuti oleh 65 orang peserta sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dan nantinya akan diambil 6 juara.
"Melihat semangat dan antusias ini menjadi pertanda yang harus ditangkap oleh pendidik bahwa mereka ini akan membawa pengaruh besar dalam berliterasi dan kami juga harus bisa menaruh harapan yang besar pula," katanya.
Bunda Literasi Kota Pekalongan Inggit Soraya berharap kegiatan lomba bercerita bisa secara rutin diselenggarakan sebagai upaya menarik minat baca dan gemar membaca, dan semakin mau berkunjung ke perpustakaan.
"Alhamdulillah kunjungan perpustakaan meningkat dan terus bertambah," katanya.
Baca juga: Ratusan siswa SMA-MA ikuti seleksi FLS2N 2024 Tingkat Kabupaten Banyumas
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pekalongan Soeroso di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa kegiatan lomba bercerita tersebut sekaligus sebagai wadah "nguri-uri" (melestarikan) budaya lokal.
"Kami melihat kegiatan lomba bercerita yang digelar hari ini (Rabu) banyak diikuti puluhan pelajar. Hal ini menggambarkan bahwa lomba bercerita diminati oleh anak-anak," katanya.
Menurut dia, pada tahun ini, jumlah peserta lomba bercerita lebih banyak dibanding daripada tahun sebelumnya.
Hal itu, kata dia, menjadi gambaran bahwa gairah berliterasi pada tingkat anak sekolah tidak padam justru semakin meningkat.
Ia mengatakan semangat ini tidak terlepas dari upaya yang telah dilakukan oleh para bunda literasi dan guru pendidik dalam menggelorakan budaya membaca.
"Memang pada lomba bercerita ini tidak ada tema khusus, peserta dibebaskan membawakan cerita namun sesuai dengan usia mereka," kata Soeroso.
Ia mengatakan pada lomba bercerita tersebut diikuti oleh 65 orang peserta sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dan nantinya akan diambil 6 juara.
"Melihat semangat dan antusias ini menjadi pertanda yang harus ditangkap oleh pendidik bahwa mereka ini akan membawa pengaruh besar dalam berliterasi dan kami juga harus bisa menaruh harapan yang besar pula," katanya.
Bunda Literasi Kota Pekalongan Inggit Soraya berharap kegiatan lomba bercerita bisa secara rutin diselenggarakan sebagai upaya menarik minat baca dan gemar membaca, dan semakin mau berkunjung ke perpustakaan.
"Alhamdulillah kunjungan perpustakaan meningkat dan terus bertambah," katanya.
Baca juga: Ratusan siswa SMA-MA ikuti seleksi FLS2N 2024 Tingkat Kabupaten Banyumas