Magelang (ANTARA) - Gerebek getuk dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun ke 1.118 Kota Magelang menjadi daya tarik wisatawan termasuk wisatawan luar negeri.
Wali Kota Magelang M. Nur Aziz di Magelang, Minggu, menyampaikan mudah-mudahan dengan acara ini banyak orang yang tertarik untuk melihat dan datang ke Kota Magelang .
Bahkan di antaranya beberapa wisatawan dari sembilan negara, antara lain dari Ghana dan Timor-Timur.
Dalam gerebek getuk di Alun-Alun Kota Magelang ini diperebutkan satu gunungan getuk ukuran besar dan empat gunungan kecil.
"Kegiatan ini ada wisatawan asing yang datang, ada yang dari Ghana dan Timor Timur, mereka sekolah di dekat-dekat sini kita ajak untuk datang. Kita undang mereka untuk melihat gerebek getuk," katanya.
Ia menyampaikan dengan momentum HUT Kota Magelang ini menghidupkan kembali gerebek getuk yang berhenti ketika terjadi pandemi COVID-19.
Kegiatan yang dikomandani Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang ini menjadi salah satu kegiatan untuk mengingat sejarah dan kedua memperlihatkan kepada pihak luar bahwa Kota Magelang mempunyai sebuah acara untuk melestarikan budaya, yaitu gerebek getuk.
Ia menuturkan kegiatan ini akan diadakan setiap tahun dan setiap tahun ada pembaruan karena kalau hanya stagnan tidak menarik.
"Setiap kali event ada pembaruan mengikuti apa yang menjadi tren di Kota Magelang. Pada kali ini dimunculkan duta wisata dan duta genre," katanya.
Dalam kegiatan gerebek getuk ini juga digelar festival getuk yang diikuti sembilan kabupaten/kota di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Magelang, Banyumas, Kebumen, Karanganyar, Sragen, Temanggung, Klaten, Semarang, dan Kota Salatiga
Baca juga: Dikbud: "Grebeg Gethuk" memperkuat jenama Kota Magelang
Baca juga: Festival Getuk di Kota Magelang
Baca juga: Situasi pandemi, peringatan Hari Jadi Kota Magelang dikemas secara sederhana
Wali Kota Magelang M. Nur Aziz di Magelang, Minggu, menyampaikan mudah-mudahan dengan acara ini banyak orang yang tertarik untuk melihat dan datang ke Kota Magelang .
Bahkan di antaranya beberapa wisatawan dari sembilan negara, antara lain dari Ghana dan Timor-Timur.
Dalam gerebek getuk di Alun-Alun Kota Magelang ini diperebutkan satu gunungan getuk ukuran besar dan empat gunungan kecil.
"Kegiatan ini ada wisatawan asing yang datang, ada yang dari Ghana dan Timor Timur, mereka sekolah di dekat-dekat sini kita ajak untuk datang. Kita undang mereka untuk melihat gerebek getuk," katanya.
Ia menyampaikan dengan momentum HUT Kota Magelang ini menghidupkan kembali gerebek getuk yang berhenti ketika terjadi pandemi COVID-19.
Kegiatan yang dikomandani Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang ini menjadi salah satu kegiatan untuk mengingat sejarah dan kedua memperlihatkan kepada pihak luar bahwa Kota Magelang mempunyai sebuah acara untuk melestarikan budaya, yaitu gerebek getuk.
Ia menuturkan kegiatan ini akan diadakan setiap tahun dan setiap tahun ada pembaruan karena kalau hanya stagnan tidak menarik.
"Setiap kali event ada pembaruan mengikuti apa yang menjadi tren di Kota Magelang. Pada kali ini dimunculkan duta wisata dan duta genre," katanya.
Dalam kegiatan gerebek getuk ini juga digelar festival getuk yang diikuti sembilan kabupaten/kota di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Magelang, Banyumas, Kebumen, Karanganyar, Sragen, Temanggung, Klaten, Semarang, dan Kota Salatiga
Baca juga: Dikbud: "Grebeg Gethuk" memperkuat jenama Kota Magelang
Baca juga: Festival Getuk di Kota Magelang
Baca juga: Situasi pandemi, peringatan Hari Jadi Kota Magelang dikemas secara sederhana