Purwokerto, Jawa Tengah (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyebutkan kondisi cuaca yang tidak menentu turut memengaruhi fluktuasi harga kebutuhan pokok masyarakat di wilayahnya.

"Fluktuasi harga tersebut terutama terjadi pada komoditas pertanian seperti cabai dan bawang merah," kata Sekretaris Dinperindag Kabupaten Banyumas Gatot Eko Purwadi di Purwokerto, Banyumas, Jateng, Kamis.

Oleh karena itu, kata dia, dampak kondisi cuaca terhadap ketersediaan pasokan kebutuhan pokok masyarakat tersebut menjadi perhatian serius Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro.

Menurut dia, Pj Bupati Banyumas selalu meminta semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan yang masih berpotensi terjadi, sehingga dapat berpotensi terhadap ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat khususnya cabai dan bawang merah.

"Apalagi dalam dua bulan ke depan ada Hari Raya Idul Adha, sehingga perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok masyarakat," katanya.

Lebih lanjut, dia mengakui harga rata-rata bawang merah lokal di Banyumas kembali melonjak setelah sempat mengalami penurunan.

Menurut dia, harga bawang merah lokal yang sempat turun dari Rp58.045 per kilogram menjadi Rp56.500/kg pada hari Rabu (24/4/2024), kembali naik menjadi Rp57.278/kg pada Kamis ini.

"Sementara, untuk cabai, Alhamdulillah cenderung turun setelah sempat melonjak pada awal pekan ini. Namun, kami tetap mewaspadai kemungkinan harga cabai kembali melonjak karena faktor cuaca dan peningkatan permintaan dari masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha," katanya.

Terkait dengan dampak penguatan nilai dolar Amerika Serikat, Gatot mengatakan hingga saat ini kondisi tersebut belum berdampak terhadap sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di Banyumas seperti tahu dan tempe yang mengandalkan kedelai impor.

Menurut dia, harga tempe saat sekarang turun dari Rp13.545/kg menjadi Rp12.889/kg dan tahu putih turun dari Rp14.200/kg menjadi Rp13.500/kg.

Bahkan, kata dia, harga kedelai impor di Banyumas pada Kamis justru turun dari Rp12.383/kg menjadi Rp11.600/kg.

"Mungkin karena distributor kedelai impor masih memiliki stok lama, sehingga belum berdampak pada penguatan nilai dolar Amerika Serikat," katanya.

Baca juga: Prakiraan cuaca Semarang hari ini

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024