Purbalingga (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga, Jawa Tengah, Sudono mengatakan bimbingan manasik merupakan hal penting bagi calon jamaah haji, khususnya yang berasal dari kabupaten tersebut.
"Dengan adanya bimbingan manasik, calon jamaah haji dapat mengetahui dan menjalankan ibadah sesuai dengan rukun wajib," katanya saat membuka kegiatan Bimbingan Manasik Haji Kabupaten Purbalingga Tahun 2024 di Purbalingga, Senin.
Selain itu, kata dia, calon jamah haji harus menyiapkan psikologis mereka agar bisa tenang dan lancar dalam menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Terkait dengan hal itu, dia meminta petugas pembimbing haji untuk bisa memberikan informasi apa adanya dan sejelas-jelasnya mengenai kondisi di Tanah Suci kepada calon haji.
"Saya harapkan petugas bisa berbagi pengalaman, sehingga calon jamaah haji bisa memiliki gambaran tentang kondisi di Tanah Suci," katanya.
Sementara itu Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purbalingga Sarif Hidayat mengatakan kegiatan bimbingan manasik yang digelar pada Senin (22/4) hingga Selasa (23/4) tersebut diikuti 430 calon haji asal Purbalingga.
Menurut dia, 430 calon haji yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada tahun 2024 tersebut terdiri dari 198 laki-laki dan 238 perempuan.
"Berbeda dengan tahun lalu, jumlah calon haji kategori lansia (lanjut usia) jauh lebih sedikit dibandingkan non-lansia. Jumlah lansia prioritas ada sembilan orang," katanya.
Berdasarkan data, lanjutnya, calon haji tertua berusia 86tahun atas nama Ripah dari Kecamatan Kemangkon, sedangkan termuda berusia 23 tahun atas nama Ilham Arofi dari Kecamatan Kutasari.
Menurut dia, calon jamaah haji asal Purbalingga dalam dua kelompok terbang (kloter) yakni Kloter 16 dan Kloter 17 yang akan diberangkatkan pada pertengahan Mei melalui Embarkasi Donohudan Solo.
"Calon jamaah haji asal Purbalingga yang tergabung dalam Kloter 16 akan bergabung dengan rombongan dari Kabupaten Banjarnegara, sedangkan Kloter 17 bergabung dengan rombongan dari Kabupaten Banyumas," kata Sarif.
Baca juga: 660 orang di Temanggung ikuti pembukaan bimbingan manasik haji
"Dengan adanya bimbingan manasik, calon jamaah haji dapat mengetahui dan menjalankan ibadah sesuai dengan rukun wajib," katanya saat membuka kegiatan Bimbingan Manasik Haji Kabupaten Purbalingga Tahun 2024 di Purbalingga, Senin.
Selain itu, kata dia, calon jamah haji harus menyiapkan psikologis mereka agar bisa tenang dan lancar dalam menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Terkait dengan hal itu, dia meminta petugas pembimbing haji untuk bisa memberikan informasi apa adanya dan sejelas-jelasnya mengenai kondisi di Tanah Suci kepada calon haji.
"Saya harapkan petugas bisa berbagi pengalaman, sehingga calon jamaah haji bisa memiliki gambaran tentang kondisi di Tanah Suci," katanya.
Sementara itu Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purbalingga Sarif Hidayat mengatakan kegiatan bimbingan manasik yang digelar pada Senin (22/4) hingga Selasa (23/4) tersebut diikuti 430 calon haji asal Purbalingga.
Menurut dia, 430 calon haji yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada tahun 2024 tersebut terdiri dari 198 laki-laki dan 238 perempuan.
"Berbeda dengan tahun lalu, jumlah calon haji kategori lansia (lanjut usia) jauh lebih sedikit dibandingkan non-lansia. Jumlah lansia prioritas ada sembilan orang," katanya.
Berdasarkan data, lanjutnya, calon haji tertua berusia 86tahun atas nama Ripah dari Kecamatan Kemangkon, sedangkan termuda berusia 23 tahun atas nama Ilham Arofi dari Kecamatan Kutasari.
Menurut dia, calon jamaah haji asal Purbalingga dalam dua kelompok terbang (kloter) yakni Kloter 16 dan Kloter 17 yang akan diberangkatkan pada pertengahan Mei melalui Embarkasi Donohudan Solo.
"Calon jamaah haji asal Purbalingga yang tergabung dalam Kloter 16 akan bergabung dengan rombongan dari Kabupaten Banjarnegara, sedangkan Kloter 17 bergabung dengan rombongan dari Kabupaten Banyumas," kata Sarif.
Baca juga: 660 orang di Temanggung ikuti pembukaan bimbingan manasik haji