Solo (ANTARA) - Komunitas Solo is Solo membuka kemungkinan art market atau Pasar Seni Gatot Subroto (Gatsu) ke depan akan dibuka lebih sering dari sebelumnya untuk memberikan hiburan bagi wisatawan.

Koordinator Solo Is Solo Irul Hidayat yang bertindak sebagai pengelola Pasar Seni Gatsu di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan saat ini Art Market Gatsu sudah berjalan dengan baik.

Meski demikian, diakuinya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berkeinginan agar pasar seni tersebut dikembangkan menjadi lebih besar.

"Dimaksimalkan lagi, semua hal yang kurang di situ bisa diinventarisasi. Yang kurang agar dibenahi, ditambah, dan diberikan fasilitas untuk memperbaiki itu semua," katanya.

Oleh karena itu,  pasar seni yang biasanya dibuka pada malam akhir minggu maupun di malam hari libur tidak menutup kemungkinan ke depan akan dibuka di luar waktu-waktu tersebut.

"Agar lebih sering, mau nya setiap hari. Mas wali juga siap support. Sejauh ini kami sudah sering hadir di long weekend, malam tanggal merah. Nanti mungkin akan lebih sering hadir di momen tertentu," katanya.

Ia mengatakan dalam waktu dekat Art Market Gatsu akan hadir selama satu minggu penuh selama acara HUT Dekranas yang akan dipusatkan di Kota Solo pada Mei mendatang.

Sementara itu, dengan dilakukannya pengembangan tersebut diharapkan makin banyak pelaku kreatif yang terlibat.

"Bukan hanya pasar (market) tapi juga penampil. Tujuannya agar ekonomi di kawasan itu tumbuh semua, termasuk kuliner," katanya.

Mengenai transaksi yang ada di Art Market Gatsu, dikatakannya, setiap malam minimum Rp50 juta.

"Itu kalau pas sepi, kalau puncaknya bisa sampai Rp100 juga. Itu baru art market, belum kuliner dan vintage market-nya," katanya.

Baca juga: Ada tiga ekor bayi harimau di Solo Safari

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024