Semarang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengimbau para pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan terjadi selama sepakan ke depan.

"Saya mengingatkan bahwa cuaca ekstrem masih akan terjadi sampai seminggu ke depan. Bahkan, sampai Lebaran," kata Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto, di Semarang, Rabu.

Hal tersebut disampaikannya saat pembukaan Posko Terpadu Kemanusiaan Arus Mudik Lebaran 2024 di Tanjakan Gombel yang didirikan BPBD Kota Semarang bersama BNPB dan komunitas relawan.

Endro memastikan BPBD Kota Semarang terus berkoordinasi dengan Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memantau perkembangan cuaca setiap saat, termasuk saat arus mudik dan balik Lebaran.

"Kami selalu punya 'update' dengan BMKG. Ini kapasitas (cuaca, red.) ekstremnya adalah hujan sedang hingga lebat, disertai angin," katanya.

Karena itu, kata dia, bagi pemudik, terutama yang menggunakan sepeda motor untuk menyiapkan diri dengan baik, terutama kondisi kesehatan harus prima, di samping kendaraan juga harus sehat.

"Kemudian, 'safety drive', seperti setiap tiga jam istirahat. Jangan dipaksakan. Untuk saat ini, perhatiannya memang ini. Para pemudik agar memperhatikan faktor cuaca," katanya.

Kalau untuk jalur-jalur rawan, kata dia, bisa dikatakan titik rawan terjadi di sepanjang perjalanan karena menggunakan sepeda motor sehingga pemudik diimbau untuk berhati-hati dan mengutamakan keselamatan.

Menurut dia, Kementerian Perhubungan sebenarnya sudah menyediakan mudik gratis menggunakan bus dari Jakarta ke berbagai tujuan, termasuk di Jawa Tengah untuk mencegah mudik menggunakan sepeda motor.

Secara prinsip, Endro mengatakan sesuai imbauan Kemenhub bahwa mudik menggunakan sepeda motor tidak disarankan, tetapi 30-40 persen pemudik masih mendominasi menggunakan roda dua.

"(Pemudik, red.) Sudah diimbau terus oleh pemerintah, disediakan juga mudik bus gratis. Kenyataan yang terjadi yang menggunakan roda dua tidak bisa dilarang. Kami hanya bisa mengantisipasi dan mengimbau," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024