Solo (ANTARA) - Puluhan penyandang disabilitas tunanetra di Solo, Jawa Tengah, beramai-ramai mempelajari Al Quran braille di Panti Pelayanan Sosial Wanita (PPSW) Wanodyatama.

Salah satu pengajar di PPSW Wanodyatama Sartono di Solo, Jawa Tengah, Ahad, mengatakan sebetulnya tadarus tidak hanya dilakukan selama bulan Ramadhan tetapi juga di luar itu.

"Hanya saja biasanya saat Ramadhan mereka menambah sendiri tadarus individu," katanya.

Meski demikian, ada juga tadarus terpimpin. Bagi yang belum bisa membaca Al Quran dengan lancar, dikatakannya, tadarus terpimpin bertujuan untuk melatih makharijul huruf atau tempat keluarnya huruf.

"Sedangkan bagi yang sudah bisa maka untuk menambah keyakinan dia. Kalau mengenai khatam, itu disesuaikan dengan target individu," katanya.

Sementara itu, terkait dengan kegiatan mempelajari Al Quran di PPSW Wanodyatama, dikatakannya, dimulai dari belajar huruf.

"Tahapnya mengenal huruf latin, terus latihan perabaan. Itu kurang lebih 3-6 bulan, kemudian dilanjutkan huruf abjad hijaiyah mulai semester dua sampai satu tahun, nanti akan lebih lanyah (lancar)," katanya.

Ia mengatakan untuk para peserta kegiatan tersebut bukan hanya dari Kota Solo tetapi juga beberapa daerah lain. Bahkan, ada yang berasal dari luar Jawa Tengah.

"Sebetulnya fokusnya dari Solo Raya, tapi ada juga dari Kebumen, Semarang, Purwodadi, ada yang dari Trenggalek, Jawa Timur," katanya.

Ia mengatakan para peserta kegiatan difokuskan tunanetra dan tidak ganda, yakni mampu latih dan mampu didik.

"Mereka berasal dari berbagai strata sosial, ada yang belum pernah sekolah sama sekali, ada juga yang pernah kuliah. Usianya sekitar 15-45 tahun," katanya.*

Baca juga: Warga tuna netra Surakarta isi Ramadhan dengan tadarusan

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024