Temanggung, Jawa Tengah (ANTARA) - Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto melakukan panen bawang putih di Desa Kruisan, Kledung, Kabupaten Temanggung, Kamis.
"Temanggung ini memang salah satu wilayah yang oleh Kementan didorong untuk pengembangan bawang putih dan secara historis wilayah ini memang cocok untuk pengembangan budi daya bawang putih," katanya di Temanggung.
Ia menyampaikan sejauh mata memandang tampak tanaman bawang putih, yang artinya wilayah tersebut memang cocok untuk budi daya bawang putih.
Di Temanggung saat ini luas tanaman bawang putih sekitar 700 hektare yang tersebar di wilayah Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prahu.
"Dari data BPS yang ada, sebelumnya rata-rata produktivitas bawang putih di sini sekitar 5-6 tahun lalu, 6,3-6,5 ton per hektare, sekarang sudah naik di 7,2-7,3 ton per hektare," katanya.
Prihasto menyampaikan artinya ada peningkatan sebagai hasil kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan petani.
"Kita lihat pertumbuhan bawang putihnya sehat-sehat," katanya.
Ia yang mengaku sering ke Temanggung, melihat perubahan signifikan dari budi daya bawang putih, yang sebelumnya kecil-kecil, namun sekarang besar-besar dan subur.
Menurut dia, hal itu cukup menjanjikan buat petani dan ke depan diupayakan semaksimal mungkin agar importasi bawang putih dapat dikurangi.
"Hanya memang, kita harus memiliki lokasi-lokasi yang cocok seperti di Temanggung ini. Ini harus kita identifikasi, di mana lokasinya dan harus kita didik petaninya supaya mau berbudi daya bawang putih, karena budi daya bawang putih insya Allah cukup menguntungkan," kata Prihasto.
"Temanggung ini memang salah satu wilayah yang oleh Kementan didorong untuk pengembangan bawang putih dan secara historis wilayah ini memang cocok untuk pengembangan budi daya bawang putih," katanya di Temanggung.
Ia menyampaikan sejauh mata memandang tampak tanaman bawang putih, yang artinya wilayah tersebut memang cocok untuk budi daya bawang putih.
Di Temanggung saat ini luas tanaman bawang putih sekitar 700 hektare yang tersebar di wilayah Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prahu.
"Dari data BPS yang ada, sebelumnya rata-rata produktivitas bawang putih di sini sekitar 5-6 tahun lalu, 6,3-6,5 ton per hektare, sekarang sudah naik di 7,2-7,3 ton per hektare," katanya.
Prihasto menyampaikan artinya ada peningkatan sebagai hasil kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan petani.
"Kita lihat pertumbuhan bawang putihnya sehat-sehat," katanya.
Ia yang mengaku sering ke Temanggung, melihat perubahan signifikan dari budi daya bawang putih, yang sebelumnya kecil-kecil, namun sekarang besar-besar dan subur.
Menurut dia, hal itu cukup menjanjikan buat petani dan ke depan diupayakan semaksimal mungkin agar importasi bawang putih dapat dikurangi.
"Hanya memang, kita harus memiliki lokasi-lokasi yang cocok seperti di Temanggung ini. Ini harus kita identifikasi, di mana lokasinya dan harus kita didik petaninya supaya mau berbudi daya bawang putih, karena budi daya bawang putih insya Allah cukup menguntungkan," kata Prihasto.