Semarang (ANTARA) - Binus University menghadirkan Metaverse Borobudur yang menjadi sebuah inovasi untuk meningkatkan kepuasan wisatawan, memberikan pengalaman imersif, serta meningkatkan pemahaman tentang sejarah dan budaya lokal selama berwisata.

Proyek Metaverse Borobudur ini merupakan hasil karya dari Binusian, yaitu Siti Elda Hierera, dosen di School of Information Systems yang sedang menempuh studi S3 di Binus University. Ia mengatakan Metaverse Borobudur ini merupakan penelitiannya yang dilakukan dalam program disertasi mahasiswa S3 Doctor of Computer Science (DCS) Binus University.

Penelitian tersebut, katanya dipromotori oleh Prof. Dr. Ir. Meyliana, S.Kom., MM, IPU, SDMS, CBDMP, CME, Ko-Promotor 1 Dr. Arief Ramadhan dan Ko-Promotor 2 Dr. Fredy Purnomo dengan judul disertasi Model Destinasi Wisata Cerdas Berkelanjutan berbasis Metaverse (Meta verse-based Sustainable Smare Tourism Destinations).

Penelitian tersebut, katanya, berfokus pada bagaimana meningkatkan pengalaman berwisata dengan menggunakan teknologi Metaverse. Hasil penelitian ini berupa model dan prototyping tentang Model Destinasi Wisata Cerdas Berkelanjutan berbasis Metaverse (Metaverse-basea Sustainabie Smart Tourism Destinations) dan prototipe dibuat dalam bentuk mobile dan VR game.

“Metaverse dalam bentuk VR game membuat wisatawan dapat merasakan pengalaman seakan berada dilokasi tersebut secara virtual sebelum mereka benar benar berkunjung. Penelitian ini menggandeng industri langsung yaitu WIR Group Nation yang membuat platform ekosistem metaverse NusaMeta,” katanya.

Deputy Campus Director Academic, Research & Student Development Dr Bambang Dwi Wijanarko SSi MKom menambahkan Binus University akan terus konsisten dalam mengembangkan inovasi di dunia digital, dengan terus mengadopsi teknologi terbaru dan mendukung proyek-proyek seperti Metaverse Borobudur.

“Binus menunjukkan komitmennya untuk tetap menjadi pelopor dalam memanfaatkan potensi teknologi untuk pendidikan, bisnis, dan pariwisata. Melalui upaya-upaya seperti ini, Binus tidak hanya membantu memajukan pendidikan tinggi di Indonesia, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin digital di era revolusi industri 4.0,” katanya

Metaverse sebagai dunia yang hidup berdampingan dengan dunia fisik saat ini, katanya, dapat berupa ruang virtual 3D yang didukung oleh teknologi, termasuk VR, AR, Al, IoT, dan Blockchain, yang memungkinkan orang berinteraksi satu sama lain. Dengan demikian, Metaverse Borobudur tidak hanya menjadi sarana untuk mengeksplorasi Candi Borobudur secara digital, tetapi juga memperluas ruang bagi interaksi sosial dan pengalaman yang mendalam bagi penggunanya.

“Kami selalu memberikan dukungan yang kuat terhadap pengembangan teknologi Metaverse, apalagi sebenarnya pembelajaran Metaverse ini ada juga pada minor program Binus Semarang. Kami juga melihat bahwa karya Binusian ini memiliki potensi dalam meningkatkan pengalaman pembelajaran dan pariwisata Indonesia,” jelasnya.

Adanya Metaverse ini, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman pembelajaran yang lebih mendalam dan interaktif. Melalui eksplorasi ruang virtual dalam Metaverse, mahasiswa dapat menghadapi situasi-situasi yang mirip dengan kehidupan nyata, memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep yang kompleks, dan mempraktikkan keterampilan – keterampilan praktis dalam lingkungan yang aman dan terkontrol.

“Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam menciptakan konten Metaverse dapat menjadi peluang bagi mahasiswa untuk terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran dan pengembangan teknologi. Dengan demikian, harapannya adalah Metaverse dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan-tantangan di dunia kerja yang semakin terdigitalisasi," tutupnya.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024