Solo (ANTARA) - Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa memastikan tidak ada tempat pemungutan suara (TPS) di Solo, Jawa Tengah, yang rawan konflik.

"Tidak ada, di Solo diyakinkan Polres kemudian TNI di Solo tidak ada TPS rawan dalam tanda kutip," katanya saat mengunjungi TPS 34 Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Ia mengatakan hanya ada TPS yang sempat dianggap rawan banjir. Meski demikian, menurut dia saat ini cuaca cerah sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Cuaca baik, yang kemarin kami berdoa supaya tidak hujan ternyata terkabul. Kemarin ada beberapa rawan genangan ternyata aman semuanya," katanya.

Dari sisi keamanan, pihaknya menjamin akan terus mengawasi. "Kalau ada satu dua langsung laporkan saja, tidak perlu berdebat terlalu panjang kalau kita mengetahui, foto serahkan kepada pihak berwenang," katanya.

Sementara itu, Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah juga ikut memonitor hari pemungutan suara.

Koordinator Penyelesaian Sengketa Informasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah Sutarto mengatakan pemantauan pelaksanaan pemilu untuk memastikan masyarakat berhak mendapatkan layanan keterbukaan informasi publik tentang pemilu dan pemilihan.

"Kami selama ikut monitoring dengan Forkompinda Kota Surakarta melihat salah satu sekolah, yaitu SDN Sabrang Lor Mojosongo digunakan untuk enam TPS. Ini bisa digunakan untuk percontohan oleh KPU nanti dalam pelaksanaan Pilkada di Solo dan Jawa Tengah," katanya.

Ia mengatakan dengan cara tersebut dapat menghemat biaya hingga perlengkapan.

Baca juga: Sekda Jateng apresiasi antusiasme masyarakat datang ke TPS meski hujan

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024