Semarang (ANTARA) - Kawasan Pecinan Semarang Jawa Tengah mulai "bersolek" menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili, antara lain dengan pemasangan 500 lampion dan pintu gerbang masuk yang sudah dihias.
"Lampion-lampion sudah mulai dipasang. Ada 500 di sana. Kalau megah tidak, yang penting meriah," kata Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) Harjanto K Halim di Semarang, Selasa.
Ratusan lampion berwarna merah menyala tersebut terlihat di sepanjang Gang Warung sampai Gang Baru menambah semarak suasana kawasan Pecinan Semarang menyambut Tahun Naga Kayu.
Beberapa kelenteng juga sudah mulai berbenah mempercantik bangunan, termasuk di Kelenteng Tak Kak Siy yang sudut-sudut dindingnya dihiasi dengan murah bertema kehidupan kawasan Pecinan.
Para pedagang mulai menyuguhkan pernak-pernik khas Imlek, seperti dupa, lilin, amplop angpau, hiasan dinding, pohon, dan bunga berwarna merah khas Imlek, hingga tak ketinggalan kue keranjang.
Haryanto menjelaskan bahwa lomba kebersihan dan kerapian lingkungan rumah khusus warga di kawasan Pecinan juga semakin menyemarakkan perayaan Imlek di Kota Semarang pada tahun ini.
Partisipasi warga, katanya, terlihat dengan membersihkan dan menata lingkungan perkampungannya menjadi lebih tertata sehingga menjauhkan kesan kumuh ketika menyusuri gang-gang di Pecinan.
Harjanto mengakui bahwa kesadaran warga mulai dibangkitkan akan pentingnya kebersihan dan kerapian melalui lomba menghias rumahnya masing-masing menyambut perayaan Imlek.
"Kami juga melihat ada tembok-tembok kotor daerah-daerah kumuh, kalau dibetulkan terus dipakai lagi tidak ada faedahnya. Jadi, dibersihkan kemudian digambar membuat lebih indah dan tidak kumuh lagi, bisa jadi spot-spot foto," katanya.
Termasuk tugu putih di persimpangan Jalan Gambiran dan Gang Pinggir, kata dia, akan dihias menyesuaikan shio tahun ini dengan ornamen lilitan naga raksasa berkelir merah muda.
"Nanti di Tugu Gambiran juga akan dipasang lampion naga melingkari Tugu, dan lampion warna pink," katanya.
Harjanto berharap kegelisahan akan kebersihan dan kerapian kawasan Pecinan menjadi kunci yang harus direspons semua pihak, termasuk Pemerintah Kota Semarang yang berencana akan merevitalisasi kawasan Pecinan.
"Lampion-lampion sudah mulai dipasang. Ada 500 di sana. Kalau megah tidak, yang penting meriah," kata Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) Harjanto K Halim di Semarang, Selasa.
Ratusan lampion berwarna merah menyala tersebut terlihat di sepanjang Gang Warung sampai Gang Baru menambah semarak suasana kawasan Pecinan Semarang menyambut Tahun Naga Kayu.
Beberapa kelenteng juga sudah mulai berbenah mempercantik bangunan, termasuk di Kelenteng Tak Kak Siy yang sudut-sudut dindingnya dihiasi dengan murah bertema kehidupan kawasan Pecinan.
Para pedagang mulai menyuguhkan pernak-pernik khas Imlek, seperti dupa, lilin, amplop angpau, hiasan dinding, pohon, dan bunga berwarna merah khas Imlek, hingga tak ketinggalan kue keranjang.
Haryanto menjelaskan bahwa lomba kebersihan dan kerapian lingkungan rumah khusus warga di kawasan Pecinan juga semakin menyemarakkan perayaan Imlek di Kota Semarang pada tahun ini.
Partisipasi warga, katanya, terlihat dengan membersihkan dan menata lingkungan perkampungannya menjadi lebih tertata sehingga menjauhkan kesan kumuh ketika menyusuri gang-gang di Pecinan.
Harjanto mengakui bahwa kesadaran warga mulai dibangkitkan akan pentingnya kebersihan dan kerapian melalui lomba menghias rumahnya masing-masing menyambut perayaan Imlek.
"Kami juga melihat ada tembok-tembok kotor daerah-daerah kumuh, kalau dibetulkan terus dipakai lagi tidak ada faedahnya. Jadi, dibersihkan kemudian digambar membuat lebih indah dan tidak kumuh lagi, bisa jadi spot-spot foto," katanya.
Termasuk tugu putih di persimpangan Jalan Gambiran dan Gang Pinggir, kata dia, akan dihias menyesuaikan shio tahun ini dengan ornamen lilitan naga raksasa berkelir merah muda.
"Nanti di Tugu Gambiran juga akan dipasang lampion naga melingkari Tugu, dan lampion warna pink," katanya.
Harjanto berharap kegelisahan akan kebersihan dan kerapian kawasan Pecinan menjadi kunci yang harus direspons semua pihak, termasuk Pemerintah Kota Semarang yang berencana akan merevitalisasi kawasan Pecinan.