Boyolali (ANTARA) - Pengurus Federasi Olahraga Petangue Indonesia Kabupaten Boyolali masa bakti 2023-2027 yang baru dilantik mengusung misi mengenalkan olahraga petangue ke masyarakat melalui sekolah dari jenjang SMP hingga SMA/SMK termasuk pondok pesantren.
“Misi pengurus saat ini adalah menyosialisasikan olahraga petangue agar lebih dikenal masyarakat. Salah satunya sosialisasi melalui sekolah,” kata Ketua Federasi Olahraga Petangue Indonesia (FOPI) Boyolali Didik Suprapto di Boyolali, Senin.
Dia pun optimistis di setiap jenjang pendidikan tersebut terdapat bibit-bibit potensial atlet petangue yang bisa terus dikembangkan untuk mencetak prestasi.
Saat ini, Kabupaten Boyolali memiliki 12 atlet petangue yang sering diberangkatkan ke berbagai kejuaraan secara bergantian. Pada Porprov XVI Jateng 2023, atlet petangue dari Boyolali bahkan menyumbang dua medali emas dan satu medali perak.
Pelantikan pengurus FOPI Kabupaten Boyolali dilakukan oleh Ketua FOPI Jateng Taufik Hidayat pada Minggu (28/1) dan dihadiri oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat.
M Said Hidayat juga memberikan arahan agar olahraga petanque lebih disosialisasikan kepada para pelajar.
Bupati menyampaikan sebelum disediakan fasilitas lapangan, para pengurus bisa mendatangi sekolah-sekolah untuk mengenalkan olahraga petangue kepada para pelajar karena membangun Boyolali dengan sisi olahraga juga bagian yang penting.
Sementara itu, Ketua FOPI Provinsi Jateng Taufik Hidayat berharap olahraga petanque dapat lebih berkembang di Boyolali sehingga prestasinya pun meningkat.
Menurut dia, petanque yang tergolong olahraga baru dapat menjadi peluang prestasi bagi para atlet terutama para pelajar di Boyolali.
Dia mengatakan kemampuan FOPI Jateng sudah diperhitungkan pada kancah nasional, sehingga Jateng akan mengirimkan para atletnya untuk unjuk gigi pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/ 2024 Aceh-Sumatera Utara. Jateng untuk PON XXI di Sumatera Utara menargetkan medali emas.
Baca juga: KONI Boyolali komitmen tingkatkan prestasi olahraga
“Misi pengurus saat ini adalah menyosialisasikan olahraga petangue agar lebih dikenal masyarakat. Salah satunya sosialisasi melalui sekolah,” kata Ketua Federasi Olahraga Petangue Indonesia (FOPI) Boyolali Didik Suprapto di Boyolali, Senin.
Dia pun optimistis di setiap jenjang pendidikan tersebut terdapat bibit-bibit potensial atlet petangue yang bisa terus dikembangkan untuk mencetak prestasi.
Saat ini, Kabupaten Boyolali memiliki 12 atlet petangue yang sering diberangkatkan ke berbagai kejuaraan secara bergantian. Pada Porprov XVI Jateng 2023, atlet petangue dari Boyolali bahkan menyumbang dua medali emas dan satu medali perak.
Pelantikan pengurus FOPI Kabupaten Boyolali dilakukan oleh Ketua FOPI Jateng Taufik Hidayat pada Minggu (28/1) dan dihadiri oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat.
M Said Hidayat juga memberikan arahan agar olahraga petanque lebih disosialisasikan kepada para pelajar.
Bupati menyampaikan sebelum disediakan fasilitas lapangan, para pengurus bisa mendatangi sekolah-sekolah untuk mengenalkan olahraga petangue kepada para pelajar karena membangun Boyolali dengan sisi olahraga juga bagian yang penting.
Sementara itu, Ketua FOPI Provinsi Jateng Taufik Hidayat berharap olahraga petanque dapat lebih berkembang di Boyolali sehingga prestasinya pun meningkat.
Menurut dia, petanque yang tergolong olahraga baru dapat menjadi peluang prestasi bagi para atlet terutama para pelajar di Boyolali.
Dia mengatakan kemampuan FOPI Jateng sudah diperhitungkan pada kancah nasional, sehingga Jateng akan mengirimkan para atletnya untuk unjuk gigi pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/ 2024 Aceh-Sumatera Utara. Jateng untuk PON XXI di Sumatera Utara menargetkan medali emas.
Baca juga: KONI Boyolali komitmen tingkatkan prestasi olahraga