Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat akibat cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa, mengatakan pihaknya bersama Sekretaris Daerah Banyumas, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah setiap hari Senin menggelar rapat untuk mengawal harga-harga kebutuhan pokok masyarakat agar tetap terkendali.

"Termasuk hari ini, saya juga akan memantau harga beras dan kebutuhan pokok lainnya yang ada sedikit kenaikan," katanya.

Ia mengatakan jika memang harus dilakukan intervensi, pihaknya akan kontrol harga kebutuhan pokok masyarakat tersebut agar tetap terkendali.

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya telah menyiapkan empat skenario pengendalian harga, yakni memastikan kelancaran distribusi kebutuhan pokok masyarakat, ketersediaan barang, melakukan komunikasi yang efektif, dan keterjangkauan harga.

"Kalau misalnya harganya sudah di atas harga acuan, maka kita akan rembuk, apakah kita harus melakukan intervensi, kita buka pasar murah supaya masyarakat bisa menjangkau harga itu," kata Pj Bupati.

Berdasarkan pantauan, harga beras kualitas medium di Banyumas kembali mengalami kenaikan akibat minimnya pasokan seiring dengan dampak El Nino dan kekeringan yang terjadi pada 2023.

Dalam hal ini, harga beras kualitas medium yang sebelumnya berada di kisaran Rp11.500 per kilogram, pada Selasa (16/1) naik menjadi Rp12.000.

"Sampai saat ini, sebagian besar persawahan belum panen, bahkan ada yang baru tanam, sehingga pasokan beras jadi minim yang berdampak terhadap kenaikan harga," kata Agus, salah seorang pedagang beras di Purwokerto.


 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024