Kudus (ANTARA) - Sekolah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diminta untuk berinovasi dalam pengelolaan perpustakaan demi meningkatkan minat baca siswa, di tengah tantangan penggunaan gadget atau gawai secara berlebihan oleh anak-anak, kata Penjabat Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan.  

"Perpustakaan harus dihidupkan kembali karena menjaga bagian penting untuk menunjang belajar siswa. Sehingga suasana nyaman harus tercipta agar siswa juga tertarik berlama-lama di perpustakaan untuk membaca aneka buku," ujarnya saat meresmikan Perpustakaan Harun Al-Rasyid MAN 2 Kudus, Senin.  

Menurut dia perpustakaannya milik MAN 2 Kudus tersebut sangat bagus, sehingga bisa menjadi percontohan untuk sekolah lainnya.

Ia juga mengapresiasi upaya MAN 2 Kudus menghidupkan budaya literasi. Bahkan, akses membaca siswa dipermudah dengan adanya perpustakaan daring, sebagai salah satu upaya menyiapkan generasi penerus yang cerdas dan berilmu.  

"Literasi membaca itu penting. Siswa sebagai generasi penerus bangsa harus dibiasakan membaca agar setiap pemikiran dan ucapan itu berdasarkan ilmu dari buku-buku perpustakaan," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Bergas juga berterima kasih kepada guru-guru MAN 2 Kudus yang total membimbing siswa-siswanya. Bergas mengimbau agar pendidik di MAN 2 Kudus mengembangkan kompetensinya sehingga tidak kalah saing dengan sekolah lainnya. 

"Semoga MAN 2 Kudus yang saat ini baik tetap baik dan maju di masa depan. Kuncinya semangat mengembangkan kompetensi dan regenerasi SDM pendidik yang berkualitas," ujarnya. 

Kepala MAN 2 Kudus Shofi menjelaskan perpustakaan telah diakreditasi nasional dengan bekerja sama, salah satunya dengan Penerbit Erlangga untuk melengkapi koleksi.

"Kami membangun perpustakaan yang mumpuni agar dapat memenuhi kebutuhan ilmu siswa-siswi," ujarnya.

Usai meninjau perpustakaan, Bergas bersua dengan siswa kelas 12 MAN 2 Kudus yang akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Bergas menyemangati siswa untuk mencari tahu jalan menuju cita-cita. Mulai dari kemampuan yang harus dikuasai, persiapan mental, dan kekuatan doa.

"Kalau mau meraih cita-cita, harus tahu akses jalannya itu lewat mana saja. Ketahui dan pelajari. Kalau mau jadi pengacara hebat, harus belajar dan menguasai ilmu apa saja. Harus semangat dan gigih," ujarnya. 

Baca juga: Perpustakaan UMP luncurkan "Titik Baca" di 100 Taman Baca Masyarakat

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024