Semarang (ANTARA) - Pakar "stem cell" atau sel punca Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Prof. dr. Agung Putra dikukuhkan sebagai guru besar baru bidang patologi anatomi Fakultas Kedpkteran.

Dalam orasi ilmiah pada pengukuhan guru besarnya, di Auditorium Unissula, Semarang, Kamis, Prof Agung menyampaikan tentang "stem cell reprogramming and immunology" (pemrograman ulang sel punca/induk dan imunologi).

Menurut dia, pemrograman ulang sel induk dan imunologi merupakan suatu bidang kedokteran masa depan dengan menggunakan "biotechnology engineering" dalam mengatasi berbagai penyakit.

Pemrograman ulang sel induk dan imunologi merupakan gagasan yang sangat dibutuhkan dalam menjawab tantangan di dunia kesehatan saat ini, khususnya dalam mengatasi berbagai penyakit masih sulit diatasi, seperti penyakit degeneratif, "aging", dan inflamasi.

Demikian pula dalam dunia kedokteran regeneratif, kata dia, pemrograman ulang sel berperan penting mengubah paradigma pengobatan kontemporer yang selama ini dilakukan menjadi pengobatan revolusioner.

"Teknologi tersebut membawa kemajuan besar dalam pemahaman dan pemanfaatan sel, baik sebagai agen reparasi maupun regenerasi," kata Direktur Utama Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang itu.

"Fenotip sel yang berubah mulai dari ukuran, bentuk, 'membran signaling', hingga aktivitas metabolik sehingga dapat menunjang kedokteran masa depan," tambahnya.

Sementara itu, Rektor Unissula Prof Gunarto menyampaikan rasa syukur dan rasa bangga karena salah satu alumni Fakultas Kedokteran Unissula berhasil mencapai gelar akademik tertinggi sebagai profesor.

"Profesor Agung Putra berhasil membuat inovasi baru di bidang kedokteran dengan menjadikan 'stem cell' sebagai pengobatan masa kini dan masa depan dunia kedokteran," katanya.

Ia mengingatkan Prof Agung untuk terus memperkuat risetnya tentang sel punca, dan berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang merasakan dampak baik pengobatan tersebut.

"Harapannya Prof Agung akan terus memperkuat risetnya tentang stem cell karena seorang guru besar memang tidak boleh berhenti meneliti," katanya.

Turut hadir pada kesempatan itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi dan mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang sama-sama memuji kompetensi keilmuan Prof Agung.

"Prof Agung adalah cerminan insan akademik yang mampu berinovasi sehingga riset-risetnya dapat dihilirisasi menjadi solusi modern di dunia medis. Semoga hal ini bisa menginspirasi peneliti dari kampus lainnya untuk menggiatkan riset yang bermanfaat bagi masyarakat," kata Budi.

Baca juga: Pakar Unissula teliti "Engagement Religious Compliance" raih profesor

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024