Semarang (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno meminta warga melengkapi vaksinasi untuk mencegah serangan COVID-19.
Dia mengutip catatan dari Kementerian Kesehatan bahwa warga yang belakangan terserang COVID-19 kebanyakan belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster.
"Ini mumpung dari pemerintah masih menyelenggarakan gratis, maka masyarakat yang belum booster, kita dorong untuk booster," katanya di Semarang, Kamis.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menyediakan pelayanan vaksinasi COVID-19 dosis penguat guna menghadapi kemungkinan terjadi peningkatan penularan virus corona tipe SARS-CoV-2.
Namun, pemerintah provinsi belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan guna meminimalkan penularan COVID-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru, masa ketika pergerakan penduduk biasanya meningkat.
Sumarno mengatakan bahwa pemerintah daerah harus lebih dulu melakukan penilaian risiko sebelum memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Pemerintah Kota Semarang sebelumnya menyampaikan bahwa ada temuan tiga kasus baru COVID-19 di wilayahnya sejak status pandemi dicabut pada 21 Juni 2023.
Dua dari pasien COVID-19 di Kota Semarang tercatat pernah melakukan perjalanan ke Singapura dan seorang lagi melakukan kontak dengan orang yang pernah berobat ke Singapura.
Sumarno menyampaikan bahwa risiko penularan COVID-19 sekarang umumnya sudah lebih rendah, sehingga penderitanya tidak sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Wali Kota Semarang imbau masyarakat waspadai kenaikan COVID-19
Dia mengutip catatan dari Kementerian Kesehatan bahwa warga yang belakangan terserang COVID-19 kebanyakan belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster.
"Ini mumpung dari pemerintah masih menyelenggarakan gratis, maka masyarakat yang belum booster, kita dorong untuk booster," katanya di Semarang, Kamis.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menyediakan pelayanan vaksinasi COVID-19 dosis penguat guna menghadapi kemungkinan terjadi peningkatan penularan virus corona tipe SARS-CoV-2.
Namun, pemerintah provinsi belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan guna meminimalkan penularan COVID-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru, masa ketika pergerakan penduduk biasanya meningkat.
Sumarno mengatakan bahwa pemerintah daerah harus lebih dulu melakukan penilaian risiko sebelum memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Pemerintah Kota Semarang sebelumnya menyampaikan bahwa ada temuan tiga kasus baru COVID-19 di wilayahnya sejak status pandemi dicabut pada 21 Juni 2023.
Dua dari pasien COVID-19 di Kota Semarang tercatat pernah melakukan perjalanan ke Singapura dan seorang lagi melakukan kontak dengan orang yang pernah berobat ke Singapura.
Sumarno menyampaikan bahwa risiko penularan COVID-19 sekarang umumnya sudah lebih rendah, sehingga penderitanya tidak sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Wali Kota Semarang imbau masyarakat waspadai kenaikan COVID-19