Semarang (ANTARA) - PT Pertamina Lubricants bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menggelar gathering sebagai ajang silaturrahmi sekaligus berbagi pengetahuan atau sosialisasi terkait pelumas.
Acara CollaboraACTION Gathering with KNKT and Pertamina Lubricants yang dihadiri sejumlah organisasi transportasi dan logistik seperti Aptrindo, Organda, dan perwakilan operator-operator transportasi lainnya tersebut memberikan berbagai pemahaman agar pengendara tidak salah kaprah mengenai pemilihan pelumas misalnya, kondisi oli kotor.
"Kegiatan kami sejauh ini berbagi informasi terbatas ke konsumen yang sudah bertransaksi. Dengan mengajak organisasi di sini, kami yakin bahwa yang kami sampaikan diterima baik," kata Sales Area Manager Industry Jateng & DIY Alief Afrian Bargayu di sela acara yang berlangsung di Semarang, Kamis (7/12).
Selama pengotor itu masih bisa dibawa atau diikat oleh oli, kata Alief, maka tidak menyebar ke bagian lain dan dibawa ke filter, maka oli itu akan menjadi kotor.
"Terkadang teman-teman melihat oli yang bersih itu oli yang baik, padahal tidak selamanya seperti itu. Bisa jadi oli bersih tidak mampu mengambil kotoran yang terjadi akibat kotoran di dalam mesin," katanya.
Kegiatan tersebut juga memberikan pemahaman kepada para peserta yang hadir mengenai pentingnya menjaga keselamatan di jalan yang di antaranya dengan memperhatikan pemakaian oli.
"Kami ingin mengingatkan kembali pengusaha dan pengguna truk serta bus untuk selalu mengecek kondisi mesin dan perawatan apakah sudah waktunya ganti oli atau belum. Kalau sudah disesuaikan jarak yang akan ditempuh, akan melewati batasan sebaiknya diganti dulu. Kemudian selalu pada saat ingin memastikan apakah oli cocok atau tidak, kami sangat mendukung pengguna menghubungi tim Pertamina untuk melakukan pengujian pelumas di laboratorium," katanya.
Menjelang akhir tahun pun, pihaknya mengimbau bagi pengusaha angkutan atau pengguna kendaraan besar untuk mengecek kondisi mesin dan perawatan mesinnya dengan memastikan apakah oli di kendaraan masih berfungsi dengan baik, dengan cara pengujian pelumas di laboratorium.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menambahkan beberapa permasalahan kendaraan di antaranya ada kerusakan baik mesin atau lainnya di mana kerusakan itu bisa membahayakan keselamatan. Oleh karena itu, merawat kendaraan penting supaya tidak terjadi kerusakan di tengah jalan.
"Kami sampaikan bagaimana caranya, item-item apa yang penting dilakukan perawatan sehingga kendaraan itu tidak mogok di tengah jalan. Intinya bagaimana meningkatkan keandalan kendaraan supaya lebih efisien dan biaya perawatan bisa dipenuhi lebih baik.
Kami melihat dari berbagai sisi, salah satunya mengenai pemilihan oli yang tepat sehingga mesinnya bisa awet 10-15 tahun, bagaimana cara merawat kendaraan tepat sehingga bisa murah dan efektif dan tidak menimbulkan mogok di tengah jalan," katanya.
Acara CollaboraACTION Gathering with KNKT and Pertamina Lubricants yang dihadiri sejumlah organisasi transportasi dan logistik seperti Aptrindo, Organda, dan perwakilan operator-operator transportasi lainnya tersebut memberikan berbagai pemahaman agar pengendara tidak salah kaprah mengenai pemilihan pelumas misalnya, kondisi oli kotor.
"Kegiatan kami sejauh ini berbagi informasi terbatas ke konsumen yang sudah bertransaksi. Dengan mengajak organisasi di sini, kami yakin bahwa yang kami sampaikan diterima baik," kata Sales Area Manager Industry Jateng & DIY Alief Afrian Bargayu di sela acara yang berlangsung di Semarang, Kamis (7/12).
Selama pengotor itu masih bisa dibawa atau diikat oleh oli, kata Alief, maka tidak menyebar ke bagian lain dan dibawa ke filter, maka oli itu akan menjadi kotor.
"Terkadang teman-teman melihat oli yang bersih itu oli yang baik, padahal tidak selamanya seperti itu. Bisa jadi oli bersih tidak mampu mengambil kotoran yang terjadi akibat kotoran di dalam mesin," katanya.
Kegiatan tersebut juga memberikan pemahaman kepada para peserta yang hadir mengenai pentingnya menjaga keselamatan di jalan yang di antaranya dengan memperhatikan pemakaian oli.
"Kami ingin mengingatkan kembali pengusaha dan pengguna truk serta bus untuk selalu mengecek kondisi mesin dan perawatan apakah sudah waktunya ganti oli atau belum. Kalau sudah disesuaikan jarak yang akan ditempuh, akan melewati batasan sebaiknya diganti dulu. Kemudian selalu pada saat ingin memastikan apakah oli cocok atau tidak, kami sangat mendukung pengguna menghubungi tim Pertamina untuk melakukan pengujian pelumas di laboratorium," katanya.
Menjelang akhir tahun pun, pihaknya mengimbau bagi pengusaha angkutan atau pengguna kendaraan besar untuk mengecek kondisi mesin dan perawatan mesinnya dengan memastikan apakah oli di kendaraan masih berfungsi dengan baik, dengan cara pengujian pelumas di laboratorium.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menambahkan beberapa permasalahan kendaraan di antaranya ada kerusakan baik mesin atau lainnya di mana kerusakan itu bisa membahayakan keselamatan. Oleh karena itu, merawat kendaraan penting supaya tidak terjadi kerusakan di tengah jalan.
"Kami sampaikan bagaimana caranya, item-item apa yang penting dilakukan perawatan sehingga kendaraan itu tidak mogok di tengah jalan. Intinya bagaimana meningkatkan keandalan kendaraan supaya lebih efisien dan biaya perawatan bisa dipenuhi lebih baik.
Kami melihat dari berbagai sisi, salah satunya mengenai pemilihan oli yang tepat sehingga mesinnya bisa awet 10-15 tahun, bagaimana cara merawat kendaraan tepat sehingga bisa murah dan efektif dan tidak menimbulkan mogok di tengah jalan," katanya.