Semarang (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Jawa Tengah 1 bekerja sama dengan Komunitas Pengusaha Wanita (Woman Enterpreneur Community) Chapter Semarang menyelenggarakan kegiatan edukasi dan literasi pengelolaan keuangan usaha dan investasi di pasar modal.
Kegiatan dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 1, Kamis (30/11) dan dibuka oleh Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang menyampaikan pentingnya para pengusaha wanita untuk memahami dan mempraktikkan bagaimana mengelola keuangan usaha dan pribadi dengan baik.
Salah satu keberhasilan dan kesuksesan wirausaha, katanya, adalah disiplin dalam memisahkan keuangan untuk usaha dan pribadi, serta menempatkan keuangan keluarga ke instrument investasi yang aman dan legal.
Dalam kegiatan itu Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 1 juga memberikan bantuan dalam bentuk Program CSR kepada perkumpulan ibu-ibu Dananjaya Gita Asmarandhana binaan Perusahaan Tas Rorokenes Semarang.
Program CSR disampaikan dalam bentuk dukungan pembiayaan pelatihan pembuatan Eco-Enzyme dengan tujuan untuk meningkatkan, ketrampilan, kesejahteraan dan kemandirian ekonomi Ibu-Ibu yang tergabung dalam komunitas tersebut.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 1 Fanny Rifqi menyampaikan dengan CSR kali ini mengambil tema menjaga lingkungan secara berkelanjutan dan berharap ibu-ibu akan lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan yang sehat, memanfaatkan limbah organik menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis dan dan nantinya dari hasil yang didapatkan bisa dimanfaatkan untuk modal awal berinvestasi di pasar modal.
Jumlah investor pasar modal di Jawa Tengah tumbuh secara signifikan sepanjang tahun 2013. Per akhir Oktober 2023, jumlah investor pasar modal secara keseluruhan baik saham, obligasi dan reksadana telah mencapai 1.389.073 Single Investor Identification (SID) dan jumlah investor khusus saham sebanyak 598.958 SID.
Sedangkan jumlah investor di Kota Semarang per akhir Oktober 2023 untuk semua instrument investasi di pasar modal (saham, reksadana dan obligasi) mencapai 145.219 investor, dan untuk khusus saham mencapai 92.143 investor, naik 4 persen dibandingkan jumlah investor saham di Desember 2022.
Sampai saat ini banyak masyarakat di Kota Semarang yang belum memahami dan mengenal produk investasi di Pasar Modal, baik itu saham, obligasi, sukuk maupun reksadana, sehingga perlu terus dilakukan sosialisasi secara berkelanjutan.
Kegiatan dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 1, Kamis (30/11) dan dibuka oleh Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang menyampaikan pentingnya para pengusaha wanita untuk memahami dan mempraktikkan bagaimana mengelola keuangan usaha dan pribadi dengan baik.
Salah satu keberhasilan dan kesuksesan wirausaha, katanya, adalah disiplin dalam memisahkan keuangan untuk usaha dan pribadi, serta menempatkan keuangan keluarga ke instrument investasi yang aman dan legal.
Dalam kegiatan itu Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 1 juga memberikan bantuan dalam bentuk Program CSR kepada perkumpulan ibu-ibu Dananjaya Gita Asmarandhana binaan Perusahaan Tas Rorokenes Semarang.
Program CSR disampaikan dalam bentuk dukungan pembiayaan pelatihan pembuatan Eco-Enzyme dengan tujuan untuk meningkatkan, ketrampilan, kesejahteraan dan kemandirian ekonomi Ibu-Ibu yang tergabung dalam komunitas tersebut.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 1 Fanny Rifqi menyampaikan dengan CSR kali ini mengambil tema menjaga lingkungan secara berkelanjutan dan berharap ibu-ibu akan lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan yang sehat, memanfaatkan limbah organik menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis dan dan nantinya dari hasil yang didapatkan bisa dimanfaatkan untuk modal awal berinvestasi di pasar modal.
Jumlah investor pasar modal di Jawa Tengah tumbuh secara signifikan sepanjang tahun 2013. Per akhir Oktober 2023, jumlah investor pasar modal secara keseluruhan baik saham, obligasi dan reksadana telah mencapai 1.389.073 Single Investor Identification (SID) dan jumlah investor khusus saham sebanyak 598.958 SID.
Sedangkan jumlah investor di Kota Semarang per akhir Oktober 2023 untuk semua instrument investasi di pasar modal (saham, reksadana dan obligasi) mencapai 145.219 investor, dan untuk khusus saham mencapai 92.143 investor, naik 4 persen dibandingkan jumlah investor saham di Desember 2022.
Sampai saat ini banyak masyarakat di Kota Semarang yang belum memahami dan mengenal produk investasi di Pasar Modal, baik itu saham, obligasi, sukuk maupun reksadana, sehingga perlu terus dilakukan sosialisasi secara berkelanjutan.