Semarang (ANTARA) - Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Jawa Tengah, memamerkan 80 produk hasil karya mahasiswa program Kewirausahaan Kampus Merdeka pada tahun 2023 ini.
Rektor Udinus Semarang Edi Noersasongko saat membuka "Expo dan Demoday Wirausaha Merdeka Udinus Semarang" di Semarang, Sabtu, mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk pengalaman langsung para mahasiswa dalam perjalanannya menjadi seorang wirausahawan.
Karya mahasiswa tersebut, kata dia, dipamerkan secara langsung ke masyarakat.
"Wirausaha memerlukan jalan panjang. Bagaimana mencari pembeli, bagaimana menjual barang, semua dilatih," katanya.
Ia berharap produk-produk karya mahasiswa ini bisa masuk ke pasar komersil.
Ketua Program Wirausaha Merdeka Udinus Semarang Rindra Yusianto menambahkan 80 produk yang dipamerkan tersebut merupakan karya dari 400 mahasiswa.
Dari 80 karya tersebut, kata dia, akan dipilih 36 produk yang akan dipromosikan dan dipertemukan ke pihak investor.
Ia menambahkan karya yang dihasilkan para mahasiswa tersebut 50 persen di antaranya merupakan produk makanan.
"Meskipun produk makanan, ada sentuhan teknologi dalam proses produksinya," katanya.
Baca juga: Dekan FKes Udinus: Kebutuhan perekam medis kesehatan belum tercukupi
Rektor Udinus Semarang Edi Noersasongko saat membuka "Expo dan Demoday Wirausaha Merdeka Udinus Semarang" di Semarang, Sabtu, mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk pengalaman langsung para mahasiswa dalam perjalanannya menjadi seorang wirausahawan.
Karya mahasiswa tersebut, kata dia, dipamerkan secara langsung ke masyarakat.
"Wirausaha memerlukan jalan panjang. Bagaimana mencari pembeli, bagaimana menjual barang, semua dilatih," katanya.
Ia berharap produk-produk karya mahasiswa ini bisa masuk ke pasar komersil.
Ketua Program Wirausaha Merdeka Udinus Semarang Rindra Yusianto menambahkan 80 produk yang dipamerkan tersebut merupakan karya dari 400 mahasiswa.
Dari 80 karya tersebut, kata dia, akan dipilih 36 produk yang akan dipromosikan dan dipertemukan ke pihak investor.
Ia menambahkan karya yang dihasilkan para mahasiswa tersebut 50 persen di antaranya merupakan produk makanan.
"Meskipun produk makanan, ada sentuhan teknologi dalam proses produksinya," katanya.
Baca juga: Dekan FKes Udinus: Kebutuhan perekam medis kesehatan belum tercukupi