Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang dan Kota Tegal sama-sama berupaya mempromosikan batik khasnya masing-masing melalui jalur peragaan busana atau fashion show.
“Yang jelas Semarang dan Tegal karakternya beda. Akan tetapi pada dasarnya semuanya juga sama, ingin mempromosikan produk batik asli daerahnya masing-masing,” ungkap Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono usai menghadiri dan menyaksikan langsung perhelatan Deskranasda Semarang Fashion Festival (DSFF) 2023 di Kota Lama, Minggu (26/11) malam.
Dedy Yon hadir dan disambut Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita, Ketua Dekranasda Kota Semarang Alwin Basri, dan Pj. Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Ratna Kawuri.
Dedy Yon duduk bersebelahan dengan Ketua Dekranasda Kota Semarang saat fashion show yang juga dimeriahkan penampilan Andien. Dedy Yon juga ikut berfoto bersama dengan pemenang DSFF 2023 untuk Kategori A, Kategori B, Kategori C dan menyaksikan performance para model yang mengenakan busana hasil karya desainer Samuel Watimmena yang berkolaborasi dengan desainer-desainer Kota Semarang di atas panggung yang spektakuler dengan permainan pencahayaan atau lighting yang berwarna warni.
Ketua Dekranasda Kota Semarang Alwin Basri dalam laporannya menyebut dalam perhelatan DSFF 2023 dihadirkan para juri yang merupakan pengusaha untuk menilai lomba yang dilaksanakan dalam DSFF tersebut. Antara lain Budiono Widjaya, Steve Surya Atmaja, Gasca Askara Sanmskritama, Priyo Suyono dan Billy Dahlan, Elkana Gunawan, Ina Priyono, dan Vyna Lee.
Adapun lomba yang diperebutkan yakni Lomba Fashion Pesona Batik Semarang Ready to Be Look, kategori SD, SMP, SMA dan Umum yang diikuti 120 peserta, Fashion Show Semarang Desain Competition 2023, fashion show menampilkan karya desain Samuel Watimmena dengan 15 model wanita dan 5 model pria.
Selain menampilkan lomba dengan parade show koleksi komunitas desainer UMKM Dekranasda Kota Semarang, juga ada parade show 23 kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang, 16 Kepala Bagian, dan empat BUMD Kota Semarang dan perwakilan Dekranasda Kedung Sepur atau wilayah Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, Salatiga dan Purwodadi. Tak ketinggalan Wali Kota Semarang dan Ketua Dekranasda Kota Semarang unjuk kebolehan fashion show bersama Kepala OPD di Lingkungan Pemkot Semarang dan perwakilan Dekranasda Kedung Sepur.
Kepala Disperindag Provinsi Jawa Tengah Ratna Kawuri yang membuka acara mewakili Pj. Gubernur Jawa Tengah menyambut positif penyelenggaraan acara ini sebagai momentum yang luar biasa untuk mendongkrak industri fashion di Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang. Bukan hanya sebagai ajang pamer dan estetika, tetapi juga wujud perpaduan budaya, inovasi, dan inspirasi.
“DSFF 2023 bertujuan untuk mengangkat batik Semarang dengan desain yang up to date dan dapat lebih diterima masyarakat, terutama kaum milennial,” tutur Ratna.
Ratna juga mengatakan bahwa saat ini industri fashion bukan hanya tentang pakaian, namun juga cerminan dari keberagaman dan kekayaan kreativitas yang dimiliki.
“Festival ini menjadi wadah bagi para desainer, pelaku industri kreatif, serta para penggemar fashion untuk Bersatu dan mengapresiasi keindahan inovasi dan kreasi yang ada di sekitar kita. Melalui festival ini kita dapat melihat industri fashion semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Masyarakat,” ungkap Ratna yang juga menyebut event ini sebagai event yang menarik dan berkelas. ***
“Yang jelas Semarang dan Tegal karakternya beda. Akan tetapi pada dasarnya semuanya juga sama, ingin mempromosikan produk batik asli daerahnya masing-masing,” ungkap Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono usai menghadiri dan menyaksikan langsung perhelatan Deskranasda Semarang Fashion Festival (DSFF) 2023 di Kota Lama, Minggu (26/11) malam.
Dedy Yon hadir dan disambut Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita, Ketua Dekranasda Kota Semarang Alwin Basri, dan Pj. Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Ratna Kawuri.
Dedy Yon duduk bersebelahan dengan Ketua Dekranasda Kota Semarang saat fashion show yang juga dimeriahkan penampilan Andien. Dedy Yon juga ikut berfoto bersama dengan pemenang DSFF 2023 untuk Kategori A, Kategori B, Kategori C dan menyaksikan performance para model yang mengenakan busana hasil karya desainer Samuel Watimmena yang berkolaborasi dengan desainer-desainer Kota Semarang di atas panggung yang spektakuler dengan permainan pencahayaan atau lighting yang berwarna warni.
Ketua Dekranasda Kota Semarang Alwin Basri dalam laporannya menyebut dalam perhelatan DSFF 2023 dihadirkan para juri yang merupakan pengusaha untuk menilai lomba yang dilaksanakan dalam DSFF tersebut. Antara lain Budiono Widjaya, Steve Surya Atmaja, Gasca Askara Sanmskritama, Priyo Suyono dan Billy Dahlan, Elkana Gunawan, Ina Priyono, dan Vyna Lee.
Adapun lomba yang diperebutkan yakni Lomba Fashion Pesona Batik Semarang Ready to Be Look, kategori SD, SMP, SMA dan Umum yang diikuti 120 peserta, Fashion Show Semarang Desain Competition 2023, fashion show menampilkan karya desain Samuel Watimmena dengan 15 model wanita dan 5 model pria.
Selain menampilkan lomba dengan parade show koleksi komunitas desainer UMKM Dekranasda Kota Semarang, juga ada parade show 23 kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang, 16 Kepala Bagian, dan empat BUMD Kota Semarang dan perwakilan Dekranasda Kedung Sepur atau wilayah Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, Salatiga dan Purwodadi. Tak ketinggalan Wali Kota Semarang dan Ketua Dekranasda Kota Semarang unjuk kebolehan fashion show bersama Kepala OPD di Lingkungan Pemkot Semarang dan perwakilan Dekranasda Kedung Sepur.
Kepala Disperindag Provinsi Jawa Tengah Ratna Kawuri yang membuka acara mewakili Pj. Gubernur Jawa Tengah menyambut positif penyelenggaraan acara ini sebagai momentum yang luar biasa untuk mendongkrak industri fashion di Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang. Bukan hanya sebagai ajang pamer dan estetika, tetapi juga wujud perpaduan budaya, inovasi, dan inspirasi.
“DSFF 2023 bertujuan untuk mengangkat batik Semarang dengan desain yang up to date dan dapat lebih diterima masyarakat, terutama kaum milennial,” tutur Ratna.
Ratna juga mengatakan bahwa saat ini industri fashion bukan hanya tentang pakaian, namun juga cerminan dari keberagaman dan kekayaan kreativitas yang dimiliki.
“Festival ini menjadi wadah bagi para desainer, pelaku industri kreatif, serta para penggemar fashion untuk Bersatu dan mengapresiasi keindahan inovasi dan kreasi yang ada di sekitar kita. Melalui festival ini kita dapat melihat industri fashion semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Masyarakat,” ungkap Ratna yang juga menyebut event ini sebagai event yang menarik dan berkelas. ***