Semarang (ANTARA) - Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang kembali menambah dua guru besar baru, salah satunya pakar "stem cell" atau sel punca dari Fakultas Kedokteran, yakni Prof. dr. Agung Putra M.Si. Med.
Satu lagi adalah Prof Alifah Ratnawati dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unissula yang telah menerima surat keputusan (SK) profesor dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Rektor Unissula Semarang Prof. Gunarto, di Semarang, Kamis, menyampaikan bahwa SK guru besar telah diserahkan oleh Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah VI Jawa Tengah Bhimo Widyo Andoko.
"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas peran aktif dan fasilitasi yang diberikan oleh LL Dikti Wilayah VI dalam mendukung proses profesor bagi para dosen Unissula sehingga pengurusan profesor menjadi lebih mudah," katanya.
Dengan bertambahnya dua guru besar itu, ia menyebutkan saat ini jumlah guru besar Unissula telah mencapai 55 orang, sehingga semakin optimistis target 100 guru besar pada 2027 tercapai.
"Prof. dr. Agung Putra ini yang menemukan pengaruh 'stem cell' untuk penyembuhan penyakit dan kecantikan. Kalau Prof Alifah Ratnawati menemukan pengaruh 'hasanah' atau kebaikan terhadap performa marketing," katanya.
Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah VI Jawa Tengah Bhimo Widyo Andoko mengapresiasi kinerja Rektor Unissula yang berhasil terus memacu para dosennya dalam meraih guru besar.
"Terlebih, Prof. Agung Putra ini merupakan ilmuwan yang memiliki kekhususan yang masih langka. Bukan hanya di Indonesia, namun juga di dunia, yakni dalam bidang 'stem cell'," katanya.
Sel punca adalah sebutan untuk sel yang belum memiliki fungsi khusus sehingga dapat mengubah, menyesuaikan dan memperbanyak diri tergantung lokasi sel tersebut berada, dan terus diteliti untuk pengobatan medis.
"'Stem cell' menjadi pengobatan masa depan. Juga terbukti bagus dalam menjaga imunitas dalam masa COVID-19 yang lalu," katanya.
Demikian juga dengan Prof. Alifah yang semakin menambah jumlah guru besar di Program Studi Manajemen Unissula sehingga menjadi salah satu yang terbanyak di lingkup Fakultas Ekonomi dari universitas swasta di Indonesia.
Satu lagi adalah Prof Alifah Ratnawati dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unissula yang telah menerima surat keputusan (SK) profesor dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Rektor Unissula Semarang Prof. Gunarto, di Semarang, Kamis, menyampaikan bahwa SK guru besar telah diserahkan oleh Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah VI Jawa Tengah Bhimo Widyo Andoko.
"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas peran aktif dan fasilitasi yang diberikan oleh LL Dikti Wilayah VI dalam mendukung proses profesor bagi para dosen Unissula sehingga pengurusan profesor menjadi lebih mudah," katanya.
Dengan bertambahnya dua guru besar itu, ia menyebutkan saat ini jumlah guru besar Unissula telah mencapai 55 orang, sehingga semakin optimistis target 100 guru besar pada 2027 tercapai.
"Prof. dr. Agung Putra ini yang menemukan pengaruh 'stem cell' untuk penyembuhan penyakit dan kecantikan. Kalau Prof Alifah Ratnawati menemukan pengaruh 'hasanah' atau kebaikan terhadap performa marketing," katanya.
Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah VI Jawa Tengah Bhimo Widyo Andoko mengapresiasi kinerja Rektor Unissula yang berhasil terus memacu para dosennya dalam meraih guru besar.
"Terlebih, Prof. Agung Putra ini merupakan ilmuwan yang memiliki kekhususan yang masih langka. Bukan hanya di Indonesia, namun juga di dunia, yakni dalam bidang 'stem cell'," katanya.
Sel punca adalah sebutan untuk sel yang belum memiliki fungsi khusus sehingga dapat mengubah, menyesuaikan dan memperbanyak diri tergantung lokasi sel tersebut berada, dan terus diteliti untuk pengobatan medis.
"'Stem cell' menjadi pengobatan masa depan. Juga terbukti bagus dalam menjaga imunitas dalam masa COVID-19 yang lalu," katanya.
Demikian juga dengan Prof. Alifah yang semakin menambah jumlah guru besar di Program Studi Manajemen Unissula sehingga menjadi salah satu yang terbanyak di lingkup Fakultas Ekonomi dari universitas swasta di Indonesia.